Merdeka.com - Daya Hersetiani (23), mantan model yang dikabarkan hilang dan sudah ditemukan oleh keluarganya kini masih mengalami trauma. Kendati sehat secara fisik, tetapi secara kejiwaan, Daya terguncang.

Hal itu disampaikan ibu Daya, Kartini, saat dikonfirmasi soal kondisi anaknya. "Masih belum bisa ngomong dia sekarang. Jadi saya belum tahu banyak ceritanya. Ke mana saja dia pun saya belum tahu," kata Kartini di Depok, Senin (30/11).

Sejak ditemukan pada Sabtu (28/11), kata Kartini, anaknya lebih banyak diam dan murung. Dia menduga anaknya masih trauma.

"Mungkin masih takut, jadi ketemu orang lain dia diam saja. Sama saya saja masih belum banyak ngomong," ujar Kartini.

Menurut pengakuan Kartini, anaknya ditemukan di Bandung, Jawa Barat. Namun dia tidak tahu di mana lokasi persisnya. Saat itu, ada warga yang kebetulan mengenal Daya dan menghubungi suaminya. Saat ditanya bagaimana bisa orang itu mendapatkan nomor suami Daya, Kartini tidak menjawab.

"Anak saya mungkin sudah banyak dikenal karena dia artis. Jadi pas ada yang lihat langsung nelpon ke suaminya," lanjut Kartini.

Kartini enggan menyebutkan di mana pertama kali orang itu melihat Daya. Bintang Film Televisi itu pun dijemput oleh suaminya, Ulin, pada Sabtu siang. Saat itu, Ulin ditemani rekannya dan janjian di daerah Dago buat bertemu dengan orang yang menemukan Daya.

"Enggak tahu di mananya. Mungkin di jalanan," ucap Kartini.

Setelah bertemu, Daya langsung dibawa pulang ke rumah orangtuanya di Bojong Gede. Sayangnya, saat itu ibu Daya menutupi penemuan itu. Dia beralasan masih kaget melihat anaknya yang baru ditemukan.

"Kasihan juga anak saya yang baru pulang terus ditanya-tanya, dia masih syok," imbuh Kartini.

Dalam kasus ini terdapat kejanggalan. Mulai dari alasan perginya Daya yang diungkap pihak keluarga, sampai pada penemuan terkesan ditutupi. Hal ini membuat publik bertanya apakah kasus ini hanya siasat menaikkan nama Daya di dunia keartisan. Bahkan pihak kepolisian pun menegaskan bahwa ini bukanlah kasus penculikan.

"Bukan penculikan. Kurang tahu kalau soal menaikkan pamor," kata Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Teguh Nugroho.