Kelompok Teroris di Villa Mutiara Eksis Sejak 2015 di Makassar, Begini Perekrutannya
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror telah mengamankan 18 orang terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Villa Mutiara. Mereka yang diamankan karena diduga terlibat dalam aksi ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Kota Makassar pada Minggu (26/3) lalu.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, Villa Mutiara ini sendiri sudah berdiri sejak tahun 2015 lalu di Makassar.
"Itu sudah lama (terbentuk Villa Mutiara), sejak tahun 2015 dan sebelumnya itu sudah ada Villa Mutiara ini yang sekarang menjadi perhatian kita bersama, aktivitasnya di Makassar, sudah cukup lama," kata Rusdi kepada wartawan.
Cara Pengrekrutan
Ia menjelaskan, cara kelompok itu merekrut seseorang dengan mengajak orang-orang terdekat terlebih dahulu seperti keluarga. Hal ini dilakukan, agar mudah untuk mempengaruhi dengan paham-paham tertentu.
"Cara pengrekrutan jelas kluster terdekat, itu dari keluarga biasanya. Bapaknya masuk ikuti, isterinya diajak. Bapak ibu sudah bawa, dia akan bawa anaknya," jelasnya.
"Yang terdekat saja yang akan mereka bawa, itu menjadi bagian yang termudah bagaimana bisa mempengaruhi orang-orang tertentu dengan paham-paham seperti ini," katanya.
Sebelumnya, Mabes Polri telah menangkap 18 terduga teroris yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Minggu (28/3). Seluruhnya merupakan kelompok villa mutiara.
"Telah diamankan sampai siang hari ini 18 yang diduga terlibat di dalam kasus Gereja Katedral di Makassar khususnya ini kelompok Villa Mutiara," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Kamis (1/4).
Rusdi menambahkan, satu dari 18 orang yang ditangkap merupakan perakit bom yang meledak di Gereja Katedral. Dalam aksi itu, 20 orang luka. 2 Pelaku bom bunuh diri tewas.
"Sudah 18 dan salah satu otak pembuat bom yang digunakan untuk meledakkan, saudara W. Ini laki-laki telah turut diamankan," kata Rusdi.
Polisi menegaskan, tidak berhenti pada penangkapan 18 orang kelompok villa mutiara tersebut. Kasus ini terus dikembangkan hingga jaringan dan sel terorisme kelompok tersebut habis.
"Kasus tetap dikembangkan terus, diusut. Sehingga betul-betul kelompok Villa Mutiara ini bisa dituntaskan," katanya.
Mengenai perkembangan korban bom di depan gereja Katedral, Rusdi menginformasikan, dari 20 korban, tinggal 4 orang yang masih dirawat di rumah sakit. Sisanya sudah pulang ke rumah karena kondisinya semakin baik.
"Sekarang tinggal 4 korban yang masih di RS Bhayangkara di Makassar. Tinggal 4 dirawat dan mudah-mudahan keempatnya pun keadaannya semakin membaik," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca SelengkapnyaKusworo mengimbau bagi warga rumahnya mengalami rusak berat untuk diperkenankan mengungsi ke tenda yang telah disiapkan oleh BPBD.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaKaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.
Baca SelengkapnyaRumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.
Baca SelengkapnyaPentas seni dan karnaval merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Garut , Rabu (16/8), diwarnai kericuhan. Bentrokan terjadi di dua lokasi.
Baca Selengkapnya