Kelompok bersenjata di Papua serang kampung, 1 orang tewas 5 terluka
Merdeka.com - Kelompok bersenjata di Papua menyerang Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Selasa (26/5) malam. Insiden ini menyebabkan satu orang tewas dan lima orang luka.
Identitas para korban adalah Suryanto Tandipayung, mengalami luka tembak di pangkal paha kiri, Alfred Tandi Payung (28) di lengan kanan atas, Yulianus Tandidatu (32) di tangan kiri bawah dan lengan kiri atas, Yogi Rerang (21) di lengan kiri atas, dan Marten Tandi Payung (39) luka tembak di lengan kanan atas.
"Korban tewas dalam insiden di rumah Jufri Tandi Payung adalah Pengga Enumbi dengan luka tembak dia bagian kepala," Kabid Humas Polda Papua Kombes Patrige kepada wartawan di Jayapura, Rabu (27/5).
Dikatakan, dari kelima korban luka tembak itu tiga di antaranya sudah dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan PK-YPX.
Ketiga korban yang dievakuasi masing-masing Suryanto Tandi Payung, Alfred Tandi Payung, dan Yulianus Tandidatu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaKata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnya