Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelaparan, ribuan kera lereng Merapi serbu rumah warga

Kelaparan, ribuan kera lereng Merapi serbu rumah warga Kera ekor panjang. unikonservasifauna.org

Merdeka.com - Ribuan kera penghuni hutan di puncak Gunung Merapi kembali turun gunung. Tak hanya menyerang lahan pertanian, mereka juga mulai mengincar pemukiman penduduk. Serangan kera tersebut diperkirakan akibat minimnya cadangan makanan yang ada di hutan puncak Merapi, semenjak terjadinya erupsi 2010 lalu.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan kawanan kera tersebut menyerbu sedikitnya 5 desa di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Desa-desa tersebut hanya berjarak 5 kilometer dari puncak merapi.

Ditemui wartawan, Camat Kemalang, Bambang Haryoko membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, ada 5 desa yang menjadi langganan serangan kera. Kelima desa tersebut, yakni Desa Balerante, Tangkil, Sidorejo, Tegalmulyo dan Kemalang.

"Serangan kera ini bisa mencapai ribuan dan sudah berlangsung sejak lama. Bahkan berkali-kali pasca erupsi besar Merapi 2010 lalu. Serangan tersebut berlangsung secara temporer yang tidak bisa diprediksikan kapan waktunya," ujar Bambang, Senin (20/1) siang.

Menurut Bambang, pihaknya kesulitan untuk melakukan pencegahan. Pasalnya serangan mereka tidak bisa diprediksi, bahkan bisa berlangsung kapan saja. Kera-kera tersebut, kata Bambang, bisa saja langsung pergi, dan muncul lagi beberapa hari kemudian.

"Mereka menyerang lahan pertanian penduduk dan memakan hasil bumi yang siap panen. Ubi, ketela, sayuran, buah-buahan serta beberapa hasil bumi lainnya mereka makan. Tak peduli makanan tua siap panen atau tanaman yang masih muda, sehingga membuat petani di lereng gunung tersebut merugi dan gagal panen," katanya.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, warga sangat kesulitan mencegah serangan kera. Mengingat jumlahnya yang mencapai ribuan ekor. Selain itu cara-cara pengusiran secara tradisional dengan alat-alat seadanya juga tidak bisa membuat kera tersebut takut. Metode manual yakni dengan pengusiran, tak membuat kawanan kera takut. Bahkan mereka selalu kembali hingga ke pemukiman warga.

Ditemui terpisah, Kepala Desa Balerante, Sukono mengemukakan sebenarnya ada cara mudah agar kera tak masuk ke pemukiman. Yakni dengan jaring tiang. Namun mahalnya harga jaring, tak terjangkau oleh warga.

"Sebenarnya para petani memerlukan jaring tiang dipakai untuk menghalau kera masuk ke lahan pertanian. Jaring-jaring tersebut nantinya dipasang di sepanjang alur kali Woro. Sehingga saat kera datang, mereka akan tersangkut pada jaring-jaring tersebut," pungkasnya.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi

Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi

Di luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.

Baca Selengkapnya
Baru Saja Berbuka Puasa, Api Berkobar Hebat Hanguskan Puluhan Rumah di Palangka Raya

Baru Saja Berbuka Puasa, Api Berkobar Hebat Hanguskan Puluhan Rumah di Palangka Raya

Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak karena tim pemadam kebakaran sedang melakukan pendinginan sisa kobaran api

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau

Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau

Di musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Baca Selengkapnya
PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan

PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan

Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih

Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih

Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini

Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini

Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.

Baca Selengkapnya
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.

Baca Selengkapnya