Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelakuan polisi ini menyulut emosi warga

Kelakuan polisi ini menyulut emosi warga Sopir angkot di Manado mogok dan adu mulut dengan polisi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Polisi seharusnya menegakkan hukum dan melindungi masyarakat. Tapi ada beberapa kasus polisi yang justru menyulut kemarahan warga.

Seperti yang terjadi Manado pada Jumat (24/4) siang kemarin. Ratusan sopir angkutan kota (angkot) trayek Malalayang-Pusat Kota bernomor 45 melakukan aksi mogok dan memarkir kendaraan mereka di ruas Jalan Pierre Tendean, Manado, Sulawesi Utara. Salah seorang anggota polisi lalu lintas nyaris dihakimi para sopir lantaran dinilai terlalu arogan.

Kejadian itu terjadi saat anggota satuan lalu lintas Polresta Manado mencoba membubarkan aksi ratusan sopir angkot ini. Alasannya, kegiatan yang dilakukan tidak mengantongi izin dan mengganggu aktivitas masyarakat umum.

"Bubar, bubar, polisi yang mengatur kalian, bukan kalian yang mengatur polisi," kata polisi berinisial K dengan nada tinggi.

Tak terima dengan dihardik K, massa sopir mulai terpancing. Sempat terjadi adu mulut, tapi massa satu persatu mulai mengerubungi K. Beberapa dari mereka tampak geram dan terprovokasi sambil mengepalkan tinju. Melihat situasi semakin memanas, beberapa anggota satuan intel dan lalu lintas langsung menengahi dan berusaha menjauhkan K dari kerumunan massa.

Aksi mogok ratusan sopir ini dipicu oleh perang mulut antara salah seorang teman mereka dengan K. Mereka protes dengan tindakan beberapa oknum petugas lalu lintas dinilai terlalu arogan dan kerap meminta uang agar tidak ditilang.

"Mereka sering meminta sejumlah uang agar tidak ditilang. Harganya bervariasi mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 100 ribu. Kalau memang ada pelanggaran harusnya ditilang saja bukan dimintai uang," ujar salah seorang sopir, Jenny Sumangkun.

Kasus polisi dikeroyok warga juga pernah terjadi di Palu. Ceritanya, ada dua polisi ngamuk di warung dengan mengacung-acungkan senjata kepada pemilik warung.

Akibat mengamuk di sebuah warung, dua orang anggota polisi dikeroyok massa. Kasus ini bermula saat sejumlah polisi berpakaian preman mencari pelaku pemukulan seorang rekannya. Selama pencarian, mereka tidak berhasil menemukan orang yang dicari.

Kesal tidak menemukan pelaku pemukulan, kawanan polisi itu lantas mengamuk sembari mengacung-acungkan senjata tajam. Melihat itu, pemilik warung memilih lari karena takut dan meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Teriakan itu direspon ratusan warga di Jalan Cumi-Cumi, Kelurahan Lere, Palu. Warga kemudian mengejar anggota polisi yang dinilai bertindak arogan terhadap masyarakat.

Kalah jumlah, polisi yang sempat mengamuk di dalam warung segera melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor. Mereka ketakutan saat melihat ratusan orang membawa batu dan kayu.

Meski berusaha kabur, dua orang polisi dan rekannya seorang warga sipil gagal meloloskan diri dari kejaran massa. Akibatnya, ketiga orang ini menjadi sasaran empuk. Tak hanya mengeroyok, warga juga membakar dua unit motor milik korban. Selain melempari dan memukuli dengan menggunakan batu serta kayu, kendaraan roda dua tersebut turut dibakar massa.

Di Jakarta juga pernah terjadi. Sikap arogan dilakukan Brigadir M terhadap sopir bus Transjakarta. Polantas ini mengucapkan kata-kata kasar kepada penumpang bus tersebut.

Aksi polisi ini ternyata terekam oleh warga. Dalam video yang diunggah ke Youtube, polisi membentak sopir Transjakarta dan penumpang. Video berdurasi 1.34 menit itu membuat masyarakat geram.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian

Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian

Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Ini Diuji Kesetiaannya dengan Pacar oleh Atasan, Aksinya Sukses Bikin Kekasih Klepek-klepek

Polisi Ini Diuji Kesetiaannya dengan Pacar oleh Atasan, Aksinya Sukses Bikin Kekasih Klepek-klepek

Viral di media sosial sosok polisi yang duji kesetiannya dengan pacar oleh atasannya.

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu

Begini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu

Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.

Baca Selengkapnya
Pengancam Tembak Anies di Kaltim Serahkan Diri ke Polisi, Begini Cerita Lengkapnya

Pengancam Tembak Anies di Kaltim Serahkan Diri ke Polisi, Begini Cerita Lengkapnya

Polisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya
Polisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe

Polisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe

Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.

Baca Selengkapnya
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya