Merdeka.com - Banyaknya persoalan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, ternyata membuat kewalahan petugas sipir yang setiap hari hanya dijaga 13 orang. Karenanya pihak lapas terbesar di Bali ini minta pengamanan dari Polda Bali untuk bisa memback up sampai situasi di dalam Lapas Kelas II A pulih dan steril.

Hal ini disampaikan oleh Plh. Kalapas Kerobokan Kusbiantoro saat mengikuti rapat koordinasi dengan Komisi I DPRD Bali.‎ Pihaknya mengaku telah berusaha semaksimal mungkin. Namun, karena jumlah petugas yang sedikit sehingga membuatnya tak berdaya.

"Terus terang kami kewalahan dengan ini. Dengan luas lapas yang mencapai 4 hektar, kami sudah kewalahan. Apalagi kalau ada gangguan dari luar," ujarnya di Denpasar Bali, Senin (1/4).

Maka dari itu, dia ingin meminta bantuan kepada pihak terkait khususnya kepada aparat kepolisian agar ikut membantu pengamanan dari luar. "Kalau di dalam lapas, itu tugas kami. Tapi kalau yang di luar ini saya harapkan aparat kepolisian dari Polda Bali," harapnya.

Mendengar hal itu, Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto langsung angkat bicara. Sugeng mengatakan, pada intinya Polda Bali siap memback up pengamanan di Lapas Kerobokan. Namun, diharapkan agar pihak lapas menyiapkan infrastruktur penunjang terlebih dahulu.

"Kan sudah mempunyai anggaran masing-masing. Kalau lapas bilang ingin kita menempatkan anggota di luar Lapas, ya siapkan dulu tempatnya," jelasnya.

Tak hanya itu, Mantan Kadiv Hubungan Internasional Mabes Polri ini juga minta pihak Lapas Kerobokan agar mengirimkan surat resmi kepada Polda Bali terkait permintaan tersebut. "Buat surat resmi ke saya, nanti teknisnya kita akan bicarakan lah. Kita welcome kok dengan permintaan itu," pungkasnya.