Kekurangan Air Bersih, Warga Sukaraya Bekasi MCK di Sungai Tercemar Pabrik
Merdeka.com - Warga Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpaksa melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus alias MCK di Sungai Cilemahabang. Kurangnya pasokan air bersih membuat warga terpaksa melakukan MCK di sungai yang tercemar limbah perusahaan hingga menyebabkan air berwarna hitam dan mengeluarkan bau tidak sedap.
"Mau gimana lagi, kemarau menyebabkan pasokan air bersih minim. Air bersih di sini hanya cukup untuk masak aja saat musim kemarau panjang gini," kata Masrikoh (39) salah seorang warga setempat, Sabtu (2/11).
Menurut dia, pencemaran di sungai ini sudah relatif parah. Berdasarkan informasi diterimanya dari sejumlah tetangga menyebut sungai ini sudah tercemar limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Namun Masrikoh bersama para ibu di desanya mengaku tidak memiliki pilihan selain tetap mencuci di tepi sungai yang kini tenar disebut warga dengan istilah sungai hitam karena perubahan warnanya itu.
"Jadi mau tidak mau setiap hari kita tetap cuci baju di sungai hitam ini, dikucek nanti sampai rumah dibilas lagi," ungkapnya. Seperti dilansir Antara.
Air Sungai Hitam
Berdasarkan pantauan bau menyengat tercium dari sungai yang menghitam itu. Diketahui Sungai Cilemahabang berhulu pada Sungai Cikeas, Bogor dan tergabung pada kanal Cikarang-Bekasi-Laut yang menyatu dengan Sungai Cileungsi hingga akhirnya bermuara di Tarumajaya.
Warga lainnya, Sarman (63) mengaku awalnya Sungai Cilemahabang memiliki air yang jernih bahkan setiap harinya selalu digunakan warga untuk mandi namun sejak tercemar kini tidak banyak warga yang menggunakannya untuk mandi.
"Kalau terpaksa ya ada aja yang mandi. Pernah waktu itu ada yang mandi jadinya gatal-gatal. Mana airnya bau pesing. Pakai sabun juga tetap saja bau. Ini sudah lama kayak gini," kata dia.
Kondisi ini jelas membuat warga setempat kesal bahkan mereka menyampaikan aspirasi kerinduan akan sungai yang bersih lewat sejumlah spanduk yang dipasang di bantaran sungai.
"Kami minta pemerintah daerah segera menangani pencemaran ini jangan tinggal diam saja," kata Sarman.
DPRD Bekasi akan Menelusuri Penyebab Sungai Tercemar
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Husni Thamrin mengatakan pihaknya sudah meninjau kondisi sungai itu kemarin dan berjanji akan menelusuri asal penyebab pencemaran.
"Kami akan panggil Dinas Lingkungan Hidup untuk menyelesaikan persoalan ini. Kami menduga ada perusahaan nakal yang sengaja membuang limbah ke sungai, akan kami panggil juga mereka. Kemarin kami sudah meminta warga untuk ikut mengidentifikasi asal muasal pencemaran ini dan kami tegaskan ini bakal ditangani tuntas," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaBantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaSumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menahan air kecil atau kencing saat perjalanan bisa memicu munculnya penyakit.
Baca SelengkapnyaBensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaKabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaMata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca Selengkapnya