Kekeringan, ribuan santri Ponpes Lirboyo salat minta hujan

Merdeka.com - Ribuan santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jumat (4/10) siang, melakukan salat Istisqo atau salat minta hujan. Salat sunnah meminta turunnya air hujan ini digelar ribuan santri di halaman terbuka di lingkungan pondok.

Salat Istisqo ini dipimpin langsung oleh salah satu Pengasuh Ponpes Lirboyo Kiai Anwar Manshur. Meski di bawah terik matahari, dengan cucuran keringat, namun ribuan santri nampak sangat khusuk.

Salat Istisqo yang dilakukan para santri Ponpes Lirboyo ini digelar sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertama dilakukan dengan 7 kali takbir, sedangkan rakaat kedua dengan 5 kali takbir, layaknya salat Idul Fitri dan Idul Adha.

Selesai salat, lalu dilanjutkan dengan khotbah oleh Kiai Anwar Manshur. Pada khotbah yang dibawakan dengan Bahasa Arab itu, sang kiai terlihat bersedih, bahkan beberapa kali berhenti, dan menyapu air matanya dengan tangan.

Khotbah sekitar 10 menit itu, akhirnya ditutup dengan pembacaan doa. Usai salat, Kiai Anwar Manshur menjelaskan tujuan salat untuk meminta karunia kepada Allah, agar cepat diberikan hujan. "Kalau kita kesulitan air, maka disunnahkan untuk menjalankan salat Istisqo," ujarnya kepada wartawan, Jumat (4/10).

Sementara itu, saat ditanya makna dari penggunaan sorban yang dialihkan ke punggung saat salat, kiai karismatik itu menjawab, bila itu sebuah tafaul, dalam istilah arabnya yakni mengharapkan agar segera pindah dari musim kemarau menjadi musim hujan.