Merdeka.com - Musim paceklik lantaran kekeringan membuat para petani di Kabupaten Jembrana jatuh bangun. I Wayan Suatra (50) seorang petani serabutan mengaku terpaksa nekat mencari penghasilan tambahan sebagai pengecer togel.

Alhasil, petani asal Banjar Pangkung Languan, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali ini harus berurusan dengan polisi setelah tertangkap basah sedang menerima pemasang.

Pria yang telah beranak istri ini dibekuk polisi Senin (10/8) malam dan langsung di gelandang ke Polres Jembrana untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyita barang bukti berupa, satu buah HP Nokia berisi pasangan angka togel, satu buah buku tafsir mimpi, empat buah buku tulis berisi rekapan angka-angka togel dan satu buah pulpen.

Dari pengakuannya, dia terpaksa melakukan jadi pengecer togel karena terbentur kebutuhan untuk anak istri. Karena selama ini sulit untuk mendapatkan upah sebagai tengah buruh Tani.

"Sejak musim kekeringan, jarang ada panggilan untuk garap sawah. Terpaksa ambil sambilan jadi pengecer togel, untuk kebutuhan sehari-hari," aku ‎Wayan Suatra di hadapan petugas, Selasa (11/8).

Saat ini polisi berhasil mengamankan dua buah HP merek Nokia & Venera dan uang tunai Rp 65.000.

"Pelaku dan barang bukti sudah kita amankan di Mapolres Jembrana untuk proses lebih lanjut," terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Selasa (11/8) pagi