Kekecewaan Ahok jaksa tunda bacakan tuntutan
Merdeka.com - Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutuskan menunda pembacaan tuntutan terhadap terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama. Alasan jaksa karena belum menyelesaikan pengetikan surat tuntutan terhadap mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok menyampaikan kekecewaan dengan adanya penundaan pembacaan tuntutan dia tidak bisa menyampaikan pembelaan yang disiarkan secara langsung oleh seluruh stasiun televisi.
"Kalau menurut pengacara kita, kita sih pengennya lebih cepat. Kalau menurut saya, kalau kemarin dia (JPU) bacakan (tuntutan) saya kan pleidoi tanggal 17 April, justru kalau menurut kami pledoi kan live dan enggak dibatasi waktu. Pledoi kan suka-suka saya enggak ada batasan waktu, live lagi. Saya mau cerita 4-5 jam, cita-cita saya mau jadi gubernur, paparin visi misi segala macam, pelanggaran enggak? Enggak loh, kan pledoi," katanya di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).
Menurutnya, dengan adanya penundaan ini akan membuat warga Jakarta semakin bertanya-tanya mengenai kejelasan kasus ini. Ini salah satu yang menjadi latar belakang mengapa pihak penasihat hukumnya kooperatif terhadap permintaan Majelis Hakim.
"Kalau sekarang dimundurin, justru orang-orang bisa tebak yang aneh-aneh. Makanya kita dari dulu usulin kepada hakim, jaksa kan maunya gitu," terang mantan politisi Gerindra ini.
Ahok mengaku tidak mengetahui apakah pledoi dapat mengubah persepsi orang dalam pemilihan Pilkada DKI Jakarta pada 19 April 2017. Namun baginya yang terpenting adalah memberikan penjelasan mengenai dirinya dan program dijalankannya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya enggak tahu. Minimal kan saya punya kesempatan ngomong. Kalau semua stasiun TV pasang iklan berapa duit? Apakah ada jaminan orang bakal nonton iklan saya di jam yang sama? Belum. Tapi kalau saya pledoi, kamu semua live. Semua orang yang pengen tahu, nonton enggak? Nonton. Nah ini menarik sebetulnya. Tapi ya sudah, putusan kan memang begitu, ya kita harus terima," tutupnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaAhok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPTUN Jakarta Tolak Gugatan TPDI soal Kasus Dugaan Politik Dinasti Jokowi
Penggugat belum menempuh upaya administratif yang diwajibkan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaRespons Anies soal Jokowi Minta Jangan Teriak-teriak Curang
Anies Baswedan setuju dengan pendapat Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca Selengkapnya