Kecapekan, seorang pengawas UN di Luwu Utara tewas
Merdeka.com - Seorang pengawas Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri 2, Baebunta, Luwu Utara bernama Sukiran meninggal dunia. Sukiran tewas saat menjalankan tugasnya mengawasi pelaksanaan UN di SMA Negeri 2 Baebunta.
"Kami mendapat informasi itu, pagi tadi saat awal pelaksanaan UN," kata Tim Pemantau Independen Universitas Hasanuddin, Mulyadi Mau di Makassar, seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/4).
Menurut dia, Sukiran yang merupakan karyawan Unhas. Sukiran mendapat lokasi mengawasi UN SLTA di Luwu Utara dan telah berada di lokasi sejak Minggu (14/4). Hal itu disebabkan karena pelaksanaan UN semula dijadwalkan Senin (15/4), namun karena keterlambatan distribusi soal, akhirnya baru Kamis (18/5) dilaksanakan.
"Mengenai penyebab meninggalnya, pihak keluarga di Makassar masih menunggu kabar," katanya.
Hal tersebut dibenarkan Koordinator Pengawas di Kota Palopo SM Noor yang wilayah pantauannya bertetangga dengan Luwu Utara. Dia mengatakan, jenazah pengawas tersebut kini dibawa ke Makassar di rumah duka.
"Mengenai penyebab meninggalnya, menurut rekan-rekannya diduga karena kecapekan," katanya.
Sementara pelaksanaan UN di SMA Negeri 2 Baebunta, berjalan normal, meskipun mengalami penundaan akibat keterlambatan distribusi soal UN.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaSemakin bertambahnya usia, semakin banyak permasalahan yang mungkin dialami seseorang. Salah satunya adalah munculnya rasa kesepian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaRena menegaskan, laporan itu dia dibuat agar pihak sekolah bertanggungjawab atas permasalahan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaPada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca SelengkapnyaYN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaAgus Thenu langsung mengangkat Kaesang sebagai Ayah Angkat Desa Hutumuri. Ia memberi gelar kepada Kaesang dengan sebutan 'ya huan'.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca Selengkapnya