Ke delegasi ASEAN, JK ngaku malu ada guru besar terlibat narkoba
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan rasa malu di hadapan delegasi The 3rd ASEAN Ministerial Meeting on Drugs, di Hotel Pullman, terkait penangkapan guru besar Universitas Hasanuddin di Makassar tengah mengonsumsi narkoba. JK mengatakan, masalah narkoba sudah menyerang hingga berbagai lini kehidupan, termasuk kaum intelektual Indonesia dan harus ditangani lebih serius.
"Masalah narkoba di Indonesia tak hanya menyerang generasi muda, tapi juga kaum intelektual. Kadang saya malu kalau mengingat kemarin ada seorang profesor dari universitas asal saya yang ditangkap karena narkoba. Artinya bukan hanya murid, tapi gurunya bisa ditangkap," ungkap JK di acara The 3rd ASEAN Ministerial Meeting on Drugs, Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (3/12).
JK mengatakan, masalah narkoba sudah bukan lagi soal keamanan semata, tapi sudah seperti virus dan teroris. Persoalan narkoba juga sudah menjadi masalah negara-negara di regional ASEAN dan perlu penanganan bersama untuk memberantasnya. Terlebih lagi akan segera diberlakukan masyarakat Ekonomi ASEAN akhir tahun 2015 mendatang.
"Kenapa kita harus kerjasama? Karena seperti virus atau teroris, tak ada lintas batas. Bisa masuk mana saja termasuk ASEAN, apalagi akan ada komunitas ASEAN pada tahun depan. Ini sangat rentan untuk diantisipasi," ucap JK.
JK mengatakan, ada banyak cara untuk menangani penyebaran narkoba. Namun, penanganan dengan satu cara sama dan serentak dilaksanakan oleh negara-negara ASEAN, perlu dilakukan mengingat bisnis narkoba merupakan kegiatan yang dilakukan oleh kalangan profesional.
Tujuannya, lanjut JK adalah melawan dan memperlemah dampaknya terhadap masyarakat.
"Saya tahu ada banyak cara untuk mengatasinya. Mungkin untuk sekali waktu, kita punya satu cara yang sama untuk mengatasinya di Indonesia, Thailand, Kamboja, akan lebih efektif. Perlu cara yang sama karena bisnis narkoba adalah bisnis level tinggi. Teori bisnis, risiko tinggi maka penghasilan tinggi. Artinya mereka siap menempuh risiko apapun untuk dapat hasil tersebut," papar JK.
JK mengatakan, wilayah ASEAN jangan sampai seperti Amerika Serikat dimana kartel narkoba sudah merambah ke semua sistem dan semua aspek, termasuk kepolisian dan militer. "Sebelum itu terjadi, kerjasama ini penting," tutup JK.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada Narkoba Mirip Prangko Bergambar Kartun Sasar Anak Sekolah, Satu Pengedar Ditangkap Polisi
Narkoba jenis LSD itu diimpor pengedar dari Jerman.
Baca SelengkapnyaTiga Bulan Terakhir, Ada 22 Terdakwa Narkoba di Sumut Dituntut Mati
Jaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaJumlah Kasus Meningkat, Remaja Perlu Disadarkan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar
Narkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaPj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaJual Narkoba Jenis Sintetis, Polsek Pesanggrahan Amankan Empat Pria di Jaksel
Kini, keempat tersangka yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan
Baca SelengkapnyaTakut Dijebak saat Disuruh Beli Sabu-Sabu, Pemuda di Palembang Bunuh Teman
Seorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaLewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya
Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaJokowi: ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral
Netralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.
Baca Selengkapnya