Kasus warga emosi hingga bakar kendaraan polisi

Merdeka.com - Masyarakat semestinya menghormati polisi sebagai penegak hukum. Karena dalam tugasnya, polisi menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, namun hal itu belum sepenuhnya menjadi kenyataan. Terbukti dengan tindakan anarkis warga yang membakar sepeda motor milik anggota Satlantas Bireun, Aceh, di jalan lintas Bireuen-Takengon.

Kejadian tersebut bermula saat sebuah mobil pikap Suzuki Carry, melarikan diri dari kejaran anggota Lantas Polres Bireuen karena melanggar rambu lalu lintas dengan menerobos lampu merah.

Polisi melakukan pengejaran, saat di Bireuen mobil tersebut mengalami tabrakan, mengakibatkan dua orang meninggal. Diduga pelaku sempat memprovokasi warga, sehingga massa di lokasi yang tersulut emosi membakar sepeda motor milik anggota Lantas. Dua anggota Lantas Polres Bireuen yang mengendarai sepeda motor itu langsung diamankan anggota Polres lainnya, yang tiba di lokasi tak berselang lama setelah kejadian.