Kasus sodomi di JIS, tiga Kedubes asing lakukan investigasi
Merdeka.com - Kasus sodomi terhadap M (5) yang dilakukan oleh cleaning service di Jakarta International School (JIS) terus bergulir. Pihak JIS menyatakan segera melakukan investigasi internal untuk menyelidiki kasus tersebut.
Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS), Timothy Carr mengatakan, investigasi internal yang dilakukan bakal melibatkan beberapa pihak kedutaan besar luar negeri. Hal itu disampaikannya saat jumpa pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (21/4).
"Investigasi akan dilakukan oleh Kedubes Australia, Amerika dan Inggris," kata Timothy.
Walau demikian, pihaknya tidak menyebut kapan investigasi internal tersebut akan dilakukan. Namun Timothy menyatakan bahwa hasil temuan dari tim investigasi internal nantinya bakal diserahkan ke pihak kepolisian dan orangtua korban.
"Nanti hasilnya akan diberitahu kepada sekolah dan pihak yang terlibat (keluarga korban dan polisi)," ungkapnya.
Seperti diketahui, M, bocah pre-school (TK) berusia 5 tahun disodomi oleh Agung dan Awan yang merupakan petugas kebersihan JIS yang berada di kawasan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan. Dengan pilu, T (40), ibu korban, menceritakan awal mula terungkapnya aksi bejat yang menimpa buah hatinya tersebut.
"Anak saya baru cerita sekitar tanggal 20 Maret kemarin. Itu juga setelah saya tanya. Saya ajak ke kamar untuk ngomong berdua," ucap T.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia menerima apa yang telah menjadi keputusan organisasi tersebut. Dia pun akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai mengatakan, pihaknya menerima 3.593 laporan masyarakat terkait pengawasan perilaku hakim dan investigasi.
Baca SelengkapnyaAmanda menuturkan selama kasusnya berjalan di kepolisian, korban sama sekali tidak mendapat perlindungan dari pihak kampus.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca Selengkapnya