Kasus sepakbola gajah, suporter PSIS keberatan hukuman PSSI
Merdeka.com - Ratusan suporter fanatik PSIS Semarang menggelar aksi simpatik di gerbang masuk kantor gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (1/11) sekitar pukul 21.00 WIB malam tadi. Mereka menggalang 10 ribu tanda tangan, karena kecewa atas sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI bagi tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut.
Tak hanya itu saja, di depan kantor Gubernur Ganjar Pranowo, mereka juga menempelkan spanduk bertuliskan 'Kau Ku Bangga Bersamamu Selalu'.
Aksi simpatik ini juga sebagai dukungan bagi PSIS Semarang yang akan dijatuhi sanksi diskualifikasi oleh Komdis PSSI berkaitan dengan pertandingan 'sepakbola gajah' saat melawan PSS Sleman di Lapangan AAU Sleman, Yogyakarta pada dua pekan lalu.
Ketua Umum Panser Biru, Mario Baskoro mengatakan, aksi penggalangan tanda tangan ini melibatkan semua lapisan masyarakat dan suporter fanatik PSIS yang berkumpul di Jalan Pahlawan. Dia pun mengaku rela patungan untuk membeli kain putih sepanjang 50 meter untuk ditandatangani oleh rekan-rekannya.
"Pada intinya, kami memberikan dukungan moral bagi PSIS karena tim ini menjadi kebanggaan wong Semarang," kata Mario.
Mario berharap, Komdis PSSI bisa membuka mata karena sanksi diskualifikasi yang dijatuhkan bagi PSIS dinilai gegabah dan terburu-buru.
"Itu pasti menyakiti semua warga dan tidak hanya suporter saja. Karena, berkaca pada kasus 'sepakbola gajah' di Piala Tiger 1998 silam, hanya Mursyid Effendi yang disanksi. Tapi kenapa dalam kasus serupa, malah PSIS yang dihukum," beber Mario.
Di tempat yang sama, Ketua Suporter Semarang Extreme (Snex), Doni Kurniawan mengungkapkan, aksi rekan-rekannya guna menggugah Komdis PSSI sekaligus meminta Ketua PSSI Djohar Arifin mengkaji ulang hukuman yang dijatuhkan bagi tim kesayangannya.
"Hukuman diskualifikasi terlalu berat bagi kami," ungkap Doni.
Doni mengaku kecewa atas sanksi dari Komdis PSSI tersebut. Maka dari itu, semua rekan-rekannya bakal menggelar aksi serupa di kota-kota besar lainnya seperti Jakarta dan Bandung.
"Kami minta PSSI mengkaji sanksi yang terlalu dini ini. Apalagi, yang dihukum kali ini timnya langsung," kecamnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat Pelatihan PSSI di IKN Selesai Mei 2024, Juni Bisa Dipakai Timnas U-20
Menurut dia, kehadiran pusat pelatihan tersebut akan mendukung persiapan timnas sepak bola Indonesia.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat
Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Baca SelengkapnyaKetum PSI Kaesang Soal Debat Capres: Prabowo Sangat Kuasai Apalagi soal Pertahanan
aesang mengingatkan kepada pengurus dan para caleg PSI di Sumsel untuk bekerja keras memenangkan PSI dan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tangis Tawa Perempuan Suporter Sepak Bola
Pengalaman jadi perempuan suporter sepak bola berkelindan dengan hal-hal seru, tapi juga dibersamai kejadian-kejadian tak mengenakkan.
Baca SelengkapnyaPSI Sudah Habiskan Dana Kampanye Besar Tapi Gagal ke Parlemen, Ini Reaksi Kaesang
Ketum PSI Kaesang Pangarep menanggapi PSI gagal ke DPR meski sudah habiskan anggaran besar untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaPSI Terancam Tidak Lolos DPR, Ini Reaksi Kaesang
Kaesang menolak banyak bicara perihal partainya tidak lolos ambang batas parlemen atau gagal masuk ke DPR RI
Baca SelengkapnyaSepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi
Kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaSosok Arthur Irawan Kapten Persik Kediri, Dulu Dilarang Keluarga Jadi Pesepak Bola Kini Bintang Lapangan Sekaligus Pemegang Saham Klub Bola
Ia ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca SelengkapnyaPSI Nilai Jakarta Butuh Calon Gubernur seperti Jokowi, Bersiap Usung Kaesang?
PSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya