Kasus korupsi Indosat disidang, ratusan karyawan unjuk rasa

Merdeka.com - Ratusan karyawan PT Indosat dan PT Indosat Mega Media (IM2) hari ini berunjuk rasa di depan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta. Mereka menyatakan prihatin dan menentang sikap Kejaksaan Agung yang memperkarakan dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan jaringan 3G milik Indosat oleh PT IM2.

Menurut koordinator aksi, Wakhid Effendi, mereka bakal mengerahkan sekitar 300 orang karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Indosat untuk berunjuk rasa.

"Masih banyak yang akan menyusul. Mungkin kira-kira 200 orang lagi," kata Wakhid di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (14/1).

Dari pantauan merdeka.com, pengunjuk rasa hadir pagi ini sudah lebih dari 100 orang. Mereka kompak berpakaian seragam kemeja kuning berlambang Indosat dan memakai topi. Awalnya, massa berkumpul di pinggir trotoar depan Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka tiba sekitar pukul 08.30 WIB.

Namun, karena khawatir jalannya unjuk rasa bakal mengganggu arus lalu lintas, maka massa dipindahkan ke dalam halaman parkir Pengadilan Tipikor. Mereka membawa spanduk bertuliskan 'Tolak Kriminalisasi Dunia Telekomunikasi Indonesia' sembari meneriakkan yel-yel dukungan.

Kasus ini bermula ketika pada 18 Januari tahun lalu, Kejaksaan Agung memerintahkan penyidikan atas dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan frekuensi radio 2,1 GHz milik Indosat oleh IM2. Hasil penyidikan itu menetapkan mantan Direktur PT IM2 Indar Atmanto dan Direktur PT Indosat Johnny Suandi Sjam menjadi tersangka. Kejaksaan Agung menaksir kerugian keuangan negara dalam kasus itu sebesar Rp 1,3 triliun.

Pelapor dugaan korupsi itu bernama Denny AK, malah sudah diputus bersalah melakukan pemerasan terhadap Indosat pada 30 Oktober tahun lalu. Sampai berita ini diturunkan, unjuk rasa masih berlangsung.