Merdeka.com - Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menduduki posisi tertinggi di wilayah Surakarta dalam kasus kekerasan seks terhadap anak. Berdasarkan data dari Yayasan Kakak, selama tahun 2014 hingga bulan Agustus ini sedikitnya 19 anak menjadi korban eksploitasi seks komersial.

"Jumlah 19 itu yang tercatat masih banyak yang tidak terdeteksi, karena banyak korban yang takut atau malu untuk melaporkan. Mereka menganggap ini sebagai aib," ujar Direktur Yayasan Kakak Solo, Shoim Sahriyati di Sukoharjo, Jumat (29/8).

Shoim mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pendampingan terhadap korban eksploitasi seks komersil. Mulai dari pendampingan proses hukum dan pendekatan keluarga.

Yayasan Kakak, lanjut Shoim, akan melakukan pendampingan terhadap korban dalam berbagai hal, terutama hak pendidikan terhadap korban yang biasanya dikeluarkan dari sekolahnya.

"Kita lakukan pendampingan pada korban, agar tidak terjerumus masuk ke dunia prostitusi yang sesungguhnya. Kita tidak ingin korban akan lebih komersil dan masuk ke dunia prostitusi yang sesungguhnya," tegasnya.

Yayasan Kakak, lanjut Shoim, akan mengupayakan agar nantinya korban menjadi tanggungjawab pemerintah. Yakni melalui peran aktif dinas sosial, dinas pendidikan.