Merdeka.com - Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Investasi Pertanian, Prabowo Respatiyo Caturroso, dikabarkan meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Kabar itu dibenarkan oleh anggota Komisioner LPSK, Teguh Sudarsono.

"Betul, dalam kasus pengurusan kuota impor daging sapi sudah ada yang dilindungi," kata Teguh saat dihubungi lewat telepon seluler, Selasa (7/5).

Kendati demikian, menurut Teguh, sampai saat ini LPSK belum berkomunikasi secara resmi dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

Menurut Teguh, beberapa waktu lalu, Prabowo mendatangi LPSK guna meminta perlindungan. Menurut dia, Prabowo mengaku kerap diancam lewat telepon.

"Yang bersangkutan minta dilindungi. Memang pejabat penyelenggara negara. Dan kami sudah memutuskan untuk melindungi," ujar Teguh.

Menurut Teguh, perlindungan diberikan LPSK adalah perlindungan darurat. Dia memaparkan, pengamanan buat Prabowo dibuat melekat. Yakni ada petugas kepolisian yang memiliki kemampuan teknis, yang ditugaskan mengawal dia.

Prabowo sudah beberapa kali dimintai keterangan oleh KPK. Dia ditengarai merupakan pengungkap kasus (whistle blower) kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi.

Namun, dalam berbagai kesempatan, Prabowo kerap mengelak menjadi pengungkap kasus. Dia membantah menjadi orang yang melaporkan praktik kotor itu kepada Sekretaris Kabinet, Dipo Alam. Bahkan, Prabowo menyangkal sebagai orang yang dekat dengan kalangan Istana.

Hingga berita ini diturunkan, Prabowo belum dapat dihubungi. Meski merdeka.com sempat tersambung ke ponsel Prabowo, tapi sesaat kemudian langsung ditutup, dan ponselnya dinonaktifkan.