Merdeka.com - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ignatius Mulyono , diperiksa selama dua jam dalam kasus dugaan korupsi pengadaan proyek pembangunan pusat sarana prasarana olahraga Hambalang, Bogor.

Usai diperiksa, Ignatius malah mengaku tidak diperiksa penyidik melainkan hanya suruh tanda tangan berkas acara pemeriksaan (BAP). "Tanya penyidik, tidak ada pertanyaan yang ada tanda tangan," singkatnya di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (28/5).

Padahal, kata Ignatius, dia dijadwalkan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Teuku Bagus M Noor, pejabat Adhi Karya. Ignatius mengungkapkan dia juga tidak tahu menahu mengapa diperiksa atas tersangka Teuku. Sebab, dia tidak mengenal dan tidak pernah ketemu siapa Teuku Bagus itu.

"Saya dimintai keterangan tentang Teuku Bagus, saya kenal Teuku Bagus saja tidak, lalu saya tanda tangan kalau saya tidak tahu," ujar Ignatius.

Ignatius mengungkap dia cuma mengetahui Teuku Bagus dari sejumlah informasi sebagai pimpinan Proyek. "Katanya pimpinan proyek, jadi tidak ada masalah yang penting," jelasnya.

KPK menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, mantan Kepala Biro Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar serta Ketua Kerjasama Operasi Hambalang Adhi-Wika, Teuku Bagus Muhammad Noor.

Ketiganya merupakan tersangka yang menyalahgunakan wewenang sehingga menimbulkan kerugian negara dan menguntungkan pihak lain. Sementara itu, KPK juga menetapkan Mantan Ketum Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka dalam dugaan penerimaan gratifikasi dari proyek Hambalang.

Hasil Audit Investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan total kerugian negara dari kasus Hambalang mencapai Rp 243 miliar.