Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasad Sebut Pendidikan di Secapa AD Tetap Berjalan dengan Pengawasan Ketat

Kasad Sebut Pendidikan di Secapa AD Tetap Berjalan dengan Pengawasan Ketat Kasad Jumpa Pers soal Klaster Covid-19 di Secapa AD. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kegiatan pendidikan di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) tetap berjalan meski ditetapkan sebagai klaster Covid-19 di Jawa Barat. Tetapi, ada pengawasan khusus yang dilakukan kepada para calon perwira.

"Kegiatan mereka masih berlanjut sesuai kurikulum, kebetulan mereka sudah selesai semua jadwal yang bersifat akademis atau latihan keluar. Jadi ini adalah minggu terakhir sebelum mereka akan ditutup pendidikannya yang rencananya akhir bulan ini," ujar Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Andika Perkasa di Makodam III Siliwangi, Bandung, Sabtu (11/7).

Hanya saja, ada perbedaan yang signifikan terkait kegiatan calon perwira setelah Secapa AD menjadi klaster penyebaran Covid-19. Mereka yang terkonfirmasi positif menjalani isolasi dengan pengawasan.

Kemudian, asupan makanan, olahraga hingga jam istirahat diatur lebih ketat. Hal ini untuk memastikan mereka kembali negatif dari virus. Terlebih, mayoritas dari mereka masuk ke dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).

"Selain pemberian obat, kepada setiap mereka kita berikan obat, tapi juga kita awasi dalam hal istirahat. Jam 21.00 WIB istirahat, handphone mati, dengan harapan mereka punya jam istirahat yang cukup, more less sekitar delapan jam. Kemudian makan pun kita awasi, karena kita ingin mereka habis. Setelah itu mereka olahraga, olahraga yang tidak membuat mereka exhausted atau kelelahan," kata dia.

"Hampir semua tidak merasakan apapun juga sebenarnya. Positif itu adalah diagnosa, tapi secara realita mereka tidak merasakan apa apa, tapi tetap kita batasi supaya kegiatan mereka tidak berhubungan langsung dengan mereka yang negatif," jelasnya.

Kasad Pesan Jaga Imun dan Pakai Masker

Jenderal Andika menjelaskan alasannya mengunjungi Secapa AD dan sempat berinteraksi dengan calon perwira yang positif Covid-19.

"Kenapa tadi saya ke sana? Karena memang itu fakta bahwa dari 1.198 siswa, mereka tinggal di 29 barak, itu ternyata ada 207 siswa yang hidup bersama mereka yang tidak ketularan. Itu yang hari-hari berada di dalam barak," kata dia.

"Belum lagi tentang staf tadi, staf atau pelatih yang ada di Secapa itu yang terkena ada sekitar 200an. Sedangkan jumlah seluruh staf di Secapa itu hampir 800 orang," sambung dia.

Menurut dia, orang yang dalam satu lingkungan tetap ada kemungkinan untuk tidak tertular. Ia pun menceritakan, ada salah seorang prajuritnya yang berpangkat sersan mayor positif Covid-19 yang saat ini menjalani perawatan di rumah sakit di Jakarta. istri dari anak buahnya itu pun dinyatakan negatif setelah serangkaian tes.

"Jadi orang yang hidup dalam satu rumah pun belum tentu kemudian ketularan. Kalau saya ditanya apa pesan saya kepada masyarakat, menurut saya, yang penting masing-masing menjaga imunitas tubuh, kemudian mereka berusaha paling mutlak adalah memakai masker ketika berinteraksi dengan orang yang baru dikenal, atau bukan yang sehari-hari di dalam rumah," imbuhnya.

"Selebihnya kita tidak pernah tahu, karena bukan saja dari anggota kita di dalam Secapa, kita tidak pernah tahu. Dan saya juga tidak akan so tahu untuk menentukan sumbernya itu dari mana, enggak bisa. Begitu banyak kemungkinan dan variabel (mengenai penyebaran virus)," pungkasnya.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?

Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?

Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Siswi SD di Bandung Hilang Sejak Pamit ke Sekolah 28 November, Diduga Dibawa Kabur Kenalan di Medsos

Siswi SD di Bandung Hilang Sejak Pamit ke Sekolah 28 November, Diduga Dibawa Kabur Kenalan di Medsos

KJP (12) dinyatakan hilang hampir satu bulan. Orang tuanya sudah mencari tetapi belum juga bertemu.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Sepi Orderan Perempuan Ojol Ini Melipir ke Kampus UIN Tempatnya Dulu Kuliah 'Jadi Kangen Masa-masa Jadi Mahasiswi'

Sepi Orderan Perempuan Ojol Ini Melipir ke Kampus UIN Tempatnya Dulu Kuliah 'Jadi Kangen Masa-masa Jadi Mahasiswi'

Kisah seorang ojol perempuan yang tiba-tiba rindu kuliah saat ngetem di kampusnya mendapat banyak sorotan warganet.

Baca Selengkapnya
Aksi Pelajar Bantu Padamkan Api di Kios Milik Pedagang Sayuran di Karawang Ini Viral, Tuai Pujian

Aksi Pelajar Bantu Padamkan Api di Kios Milik Pedagang Sayuran di Karawang Ini Viral, Tuai Pujian

Viral aksi pelajar bantu padamkan api di kios pedagang sayuran, tuai pujian warganet.

Baca Selengkapnya
Penyakit yang Bisa Sebabkan Sesak Napas, Salah Satunya karena Rasa Cemas

Penyakit yang Bisa Sebabkan Sesak Napas, Salah Satunya karena Rasa Cemas

Sesak napas bukanlah suatu kondisi yang dapat diabaikan, karena dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan atau organ tubuh lainnya.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya