Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kartini bakal difilmkan, Dian Sastro jadi pemerannya

Kartini bakal difilmkan, Dian Sastro jadi pemerannya foto RA Kartini. ©2013 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Sutradara kawakan, Setiawan Hanung Bramantyo tengah menggarap film yang mengangkat kisah hidup Kartini. Rencananya film yang akan dibintangi Dian Sastrowardoyo tersebut akan rilis tahun depan.

Sebelum diputar di Indonesia, film tersebut akan diikutkan festival film luar negeri. Namun diam-diam Hanung membocorkan serpihan content filmnya.

"Kita semua tahu Kartini, tapi sebetulnya Kartini tidak bisa apa-apa jika tak ada kedua adiknya. Saking mereka akrabnya mereka disebut daun semanggi. Daun semanggi kalau dilepas satu bukan daun semanggi, harus tiga, saling berhubungan. Mereka bertiga lah kalau mau disebut sebagai pahlawan emansipasi," kata Hanung di Jakarta Convention Center (JCC) dalam diskusi Idea Fest, Jakarta, Jumat (7/8).

Menurut Hanung ketiga perempuan bersaudara tersebut hidup dengan saling melengkapi. Tiga-tiganya perannya sangat tragis. Meski memang mereka beda sama Cut Nyak Dien yang keliatan perjuangan fisiknya. Kartini hanya berjuang dengan cara nulis. Bagi Hanung kalau istilah anak sekarang nge-blog, tapi kenapa disebut pahlawan. Perjuangan ketiga perempuan itu juga keras.

"Kardina pernah diarak telanjang dengan suaminya karena dianggap kelompok ningrat oleh Komunis," tuturnya.

Memang sejak umur 4 tahun Kartini sudah dipisahkan dari ibu kandungnya. Hal tersbut hanya karena ibunya bukan bangsawan. Di sisi lain pada era tersebut bangsawan harus berbicara ngoko pada abdi dalem.

"Jadi ibu Kartini harus berbicara kromo pada Kartini. Sedangkan Kartini diharuskan berbicara ngoko pada ibunya. Sedangkan kalau bangsawan lewat, abdi dalem harus jongkok. Begitu juga ibunya dengan Kartini," jelasnya.

Ayah Kartini merupakan seorang Bupati Jepara yang memiliki dua istri, Ngasinah dan Reden Ayu Muryam (Putri Bangsawan Madura). Sedangkan Kartini sebenarnya tidak mau jadi raden ayu, dia mau sama ibunya. Tapi ibunya menolak, Kartini harus menjadi bangsawan biar bisa sekolah.

"Di umur 6 tahun Kartini menyadari itu bahwa menjadi bangsawan dia akan bisa sekolah. Kalau bisa mendapat pendidikan tinggi maka bisa mengubah hal semacam ini. Hanya dengan sekolah tinggi Kartini berharap bisa merubah sekelilingnya," pungkasnya.

Namun Kartini tidak boleh mempunyai cita-cita selain menjadi Raden Ayu, itu kebanggaan kerajaan. Raden Ayu itu sama halnya dengan permaisuri. Akan tetapi ketiga bersaudara itu justru gak mau menjadi Raden Ayu, tapi mau sekolah. Ketiganya dipaksa masuk pada ruang khusus pingitan. Ini yang akan menjadi fokus Hanung dalam film biografi Kartini.

"Sebuah ruangan yang mencetak seseorang menjadi Raden Ayu, mulai dari cara berdandan sampai bagaimana cara melayani suami, kamasutra ada di sini. Kartini masuk pingitan sejak umur 12 tahun karena menjadi Raden Ayu," tegasnya.

Kantor pingitan tersebut bagi Hanung berposes layaknya pabrik. Banyak anak perempuan dipersiapkan menjadi Raden Ayu. Lantas perempuan di tempat itu perlahan berkurang jika ada Bupati yang datang untuk meminang. Tapi setelah berkurang pasti akan diisi perempuan lain yang harus dipingit demi kehormatan status bangsawan.

"Sosrokartono mendapat beasiswa ke Belanda, kakaknya ini mendapat pendidikan tinggi. Kartini ingin mendapatkan hak seperti kakaknya tapi gak bisa," tandasnya.

Dari hasil riset Hanung, didapati bahwa Kartini bertingkah laku tak seperti perempuan bangsawan. Dia tak lembek dan kalem, melainkan tegas.

"Dia lincah, loncat-loncat ke mana-mana, bahkan kalau jalan roknya dicincing," tuturnya.

Hingga tiba saat Kartini mulai belajar menulis arikel, kalau itu dia buat tentang Suku Koja yang dikirim ke media atas nama bapaknya. Kemudian Resident Semarang P Sitjhoof terkaget dan menghampiri bapaknya. ?Umur 13 tahun nulis tentang riset, laly Sitjhof ingin mengenalnya. Tapi tidak bisa sebab Kartini masih dalam pingitan.

"Saat itu anak 13 tahun yang keluar di pasar, itu hanya rakyat jelata," jelas pria kelahiran Yogyakarta ini.

Lalu Kartini dibawa ke semarang diperlihatkan ke semua orang. Berkat tulisan itu bola salju bergulir. Kemudian dia membuat tulisan lagi tentang batik dan ukiran Jepara.? Setelah pertemuan di Semarang itu, Kartini punya jaringan besar, dia bisa berkomunikasi dengan siapapun dengan tokoh penting di dalam maupun luar negeri.

Suatu saat Henry Van Kol menawarkan beasiswa sekolah ke Belanda pada Kartini. Dari sanalah cita-cita Kartini untuk mendapat pendidikan tinggi hampir saja terwujud. Tapi persoalannya Kartini harus menunggu proses dia membuat sekolah kecil-kecilan di Pendopo Jepara. Ketika impiannya hampir sampai Bupati Rembang, Raden Mas Adipati Djoyoadiningrat yang sudah memiliki dua istri datang melamar.

"Kalau kartini perawan tua, para Bupati gak mau memberikan anaknya untuk menikahinya. Dalam kontelasi masyarakat jawa perempuan tidak dibutuhkan menjadi pintar, tapi perempuan harus bisa melayanu suaminya," keluhnya.

Kartini sepakat menikah, asal harus menjadi istri pertama, Garwo Padmi. Kemudian tidak mau membasuh kaki suaminya, dia ingin setara. Tidak mau berbahasa kromo kepada suaminya. Selain itu diizinkan mendirikan sekolah buat perempuan di Rembang.

"Ini membuat geger, Bupati Rembang tinggi derajatnya. Kartini dianggap gak laku-laku oleh keluarganya, ketika dilamar kok malah sok ngasih persyaratan," tandasnya.

Ternyata istri pertama Bupati Rembang yang telah meninggal sangat mengidolakan Kartini. Istrinya meminta kalau mau menikah lagi, nikahilah Kartini.

Menurut Hanung, film ini iIni masih dalam proses penggarapan. Siang ini dia ke Tuban kemudian ke Jepara untuk melihat teritori rumah pingitan. Konteks film akan seputar perjuangan Kartini di dalam rumah. Justru lingkungan dan bapaknya sendiri yang menjadi musuhnya. Musuhnya gak kelihatan, kata Hanung, itu yang berat, itu yang terjadi sampai sekarang.

"Segmentasinya semua umur, saya ingin semua usia bisa melihat. Bahasanya kemungkinan memakai voice over, lebih banyak bahasa gambar," tuturnya.

Hanung menginginkan penonton film ini akhirnya sadar kenapa setiap tahun kita merayakan hari kertini. Ada yang sampai sekarang perjuangannya belum dibilang berhasil amat. Padanya hingga hari ini kita masih sering mendengar ibu-ibu bilang di rumah sajalah gak perlu sekolah tinggi-tinggi.

Hanung menjelaskan bahwa ini ada orang yang sangat konkrit hidupnya. Kita gak usah ngomongin tokoh-tokoh luar. Mari mendekatkan tokoh ini pada para pemuda.

Kesulitannya riset terletak pada arsip yang disortir sama pemerintahan orde baru, hal-hal yang berbau poligami dan segala macam. Surat-suratnya yang dikirim Abendanon untuk Kartini itu tidak ada sama sekali, padahal itu juga penting. Itu yang ingin dilacak Hanung.

"Iya ada riset wawancara. Tapi permasalahannya adalah trahnya Kartini itu sudah menyerahkan kepada seseorang. Kan Kartini cuma punya anak satu. Nah itu turunan-turunannya ada. Kita udah ketemu kemarin sudah ijin dengan beberapa surat. Keluarga itu meminta seorang bernama Pak Hadi, Kasubid Bidang Kebudayaan Jepara untuk mendampingi kita," jelasnya.

Mengenai bahaimana menerjemahkan bahasa sejarah yang dikembangkan dari sebuah riset, menjadi bahasa yang disampaikan melalui audio visual film. Hanung menuturkan bahwa harus ada penelusuran dalam terkait misi hidup dan capaian seorang tokoh.

"Kita harus menemukan dulu wants dan neednya dari tokoh kita. Apapun itu mau Soekarno, Kartini, atau Fulan, siapapun. Apa keinginannya dan apa yang dia butuhkan, semua orang punya pasti. Bahkan termasuk Miyabi aja punya wants dan neednya, kenapa sih kamu jadi bintang film porno, begitulah," tuturnya.

"Kadang-kadang kita abai, sehingga yang muncul adalah glorifikasi, pemujaan. Nah itulah yang mau saya tinggalkan. Kita menghilangkan dulu kesan pahlawan. Kita mau ngomong seorang anak perempuan bernama Kartini. Wants sama Neednya ternyata ditemukan di semua tulisannya," imbuhnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia

31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia

Dengan durasi sekitar 60 menit, "Loetoeng Kasaroeng" diadaptasi dari cerita rakyat Sunda yang populer.

Baca Selengkapnya
Berikut Ini 7 Potret Cantik Dian Sastrowardoyo Cerita Keterlibatan di Serial 'RATU ADIL'

Berikut Ini 7 Potret Cantik Dian Sastrowardoyo Cerita Keterlibatan di Serial 'RATU ADIL'

Saat pertama kali ditawari terlibat serial RATU ADIL, Dian tak butuh waktu lama untuk setuju.

Baca Selengkapnya
Waria Ini Akui Tobat Setelah Nonton Film Siksa Api Neraka, Begini Potret Terbarunya yang Kembali Jadi Laki

Waria Ini Akui Tobat Setelah Nonton Film Siksa Api Neraka, Begini Potret Terbarunya yang Kembali Jadi Laki

Usai menonton film, pria yang dulunya akrab disapa Incess kini jadi tukang sampah dan ingin dipanggil Yanto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal D.W. Berretty, Pelopor Berdirinya Kantor Berita di Hindia Belanda

Mengenal D.W. Berretty, Pelopor Berdirinya Kantor Berita di Hindia Belanda

Sebagai wartawan dan raja koran yang andal, D.W. Berretty dikenal memiliki paras yang rupawan bak pemain film di zamannya.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Dian Sastro hingga Titi Kamal saat Film AADC, Bikin Anak Muda Tahun 2000-an Romantisme Zamannya

Potret Lawas Dian Sastro hingga Titi Kamal saat Film AADC, Bikin Anak Muda Tahun 2000-an Romantisme Zamannya

Film 'Ada Apa Dengan Cinta?' atau AADC menjadi salah satu karya terbaik di masanya.

Baca Selengkapnya
Rotator Mobil Polisi Dipasang Kaca Film, Dirlantas Polda Metro: Biar Tidak Silau

Rotator Mobil Polisi Dipasang Kaca Film, Dirlantas Polda Metro: Biar Tidak Silau

Pemasangan kaca film menindaklanjuti arahan dari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka, Siskaeee dan Pemeran Film Porno Kelasbintang Diperiksa 8-9 Januari

Jadi Tersangka, Siskaeee dan Pemeran Film Porno Kelasbintang Diperiksa 8-9 Januari

Sedangkan untuk tersangka pemeran pria yang telah diketahui inisialnya adalah Bima Prawira (BP) dan Fatra Ardianata (AFL).

Baca Selengkapnya
Cantik & Anggunnya Dian Sastrowardoyo di Red Carpet 'RATU ADIL', Tampil Dalam Balutan Gaun dan Jam Tangan Unik

Cantik & Anggunnya Dian Sastrowardoyo di Red Carpet 'RATU ADIL', Tampil Dalam Balutan Gaun dan Jam Tangan Unik

Penampilan Dian Sastrowardoyo begitu memesona dengan gaun yang begitu unik, diprediksi akan menjadi tren fashion pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Deretan Foto Dian Sastrowardoyo Tanpa Makeup Bikin Netizen Iri, Cantik Paripurna dan Nyaris Tak Ada Keriput

Deretan Foto Dian Sastrowardoyo Tanpa Makeup Bikin Netizen Iri, Cantik Paripurna dan Nyaris Tak Ada Keriput

Jika kamu mengikuti Instagram-nya Dian, pasti setiap kali aktris dari serial GADIS KRETEK ini mengunggah sesuatu, kamu akan selalu melihatnya memujinya.

Baca Selengkapnya