Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Karaoke dengan wanita cuma pemanasan, selanjutnya ke kamar

Karaoke dengan wanita cuma pemanasan, selanjutnya ke kamar Ilustrasi rok mini. ©Shutterstock.com/Paul Butchard

Merdeka.com - Sepintas ruang-ruang karaoke di kawasan Grogol, Jakarta Barat itu tak ada bedanya dengan tempat bernyanyi pada umumnya. Sebuah sofa panjang, TV LCD 32 inchi dengan beberapa buah mik.

Begitu juga dengan para pemandu lagu alias PL di karaoke tersebut. Pakaian seksi dan senyum menggoda memanjakan tamu-tamu tempat karaoke tersebut. Tak ada bedanya dengan di tempat karaoke lain.

Perbedaan tampak setelah satu jam lebih berkaraoke. Para pemandu lagu itu mulai berani merayu tamunya.

"Mau lanjut nggak? Ada tempat di atas," kata seorang PL, Rina, kepada tamunya.

Si pria kelihatan mengangguk. Rina pun langsung menggandengnya keluar room karaoke. Dia naik satu tingkat ke ruangan atas, rupanya ada beberapa kamar di sana. Cuma ada ranjang, meja rias, kaca berukuran besar dan ruang bilas kecil. Yang seperti ini tak di semua tempat karaoke ada.

Inilah modus prostitusi berkedok wanita pemandu lagu karaoke. Bernyanyi sambil merangkul mesra para gadis seksi ini ternyata hanya pemanasan. Sesi yang lebih intim menunggu di atas.

"Sekali main Rp 300.000. Sudah termasuk kamar dan bonus kondom," kata Stela (40), yang biasa dipanggil Mami oleh anak buahnya, sambil tersenyum.

Menurut Stela dia memiliki 20 wanita pemandu lagu. Semuanya memang berprofesi ganda, bukan hanya menemani tamu bernyanyi. Semuanya berpakaian seksi dan seronok. Tamu boleh memilih wanita sesuai selera masing-masing.

Tempat karaoke ini nyaris penuh saat akhir pekan. Sampai-sampai para tamu biasanya menghubungi Stela untuk booking wanita langganan mereka.

"Tapi main di atas ya, ceweknya nggak boleh dibawa keluar. Aturannya seperti itu," kata Stela.

Novi, seorang pemandu lagu menjelaskan, dari Rp 300.000 itu, dirinya mendapat bagian Rp 200.000. Sisa Rp 100.000 digunakan untuk membayar sewa kamar, uang kas, dan bagian untuk mami Stela.

"Semalam biasanya paling banyak tiga tamu. Itu udah paling banyak karena kan kita juga nemenin tamu nyanyi dan minum," kata Novi saat berbincang dengan merdeka.com.

Novi mengaku belum setahun bekerja sebagai pemandu lagu. Sebelumnya dia bekerja di salon, seorang teman mengajaknya bekerja di karaoke tersebut. Setelah dicoba, Novi kerasan dengan profesi barunya. Alasannya apalagi kalau bukan uang.

"Ya inginnya sih nggak kerja kayak gini, tapi terpaksa dikerjain aja. Susah cari kerja," ucap Novi.

Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Musni Umar menilai permasalahan wanita pemandu lagu yang berprofesi rangkap ini merupakan masalah klasik. Jerat kesulitan ekonomi membuat wanita tergiur mendapatkan uang dengan cara mudah.

"Awalnya mungkin dia hanya menemani menyanyi, tapi karena tergiur uang dan melihat teman-temannya semua melakukan itu. Dia pun ikut terjerumus," kata Musni saat berbincang dengan merdeka.com.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menko Airlangga: Pemda Boleh Pungut Tarif Pajak Karaoke hingga Kelab Malam di Bawah 40 Persen

Menko Airlangga: Pemda Boleh Pungut Tarif Pajak Karaoke hingga Kelab Malam di Bawah 40 Persen

Hal ini diharapkan akan mampu memberikan angin segar bagi pelaku usaha dan dapat menjaga iklim usaha agar tetap kondusif.

Baca Selengkapnya
Bali Turunkan Pajak Diskotek dan Kelab Malam, Jakarta Kapan?

Bali Turunkan Pajak Diskotek dan Kelab Malam, Jakarta Kapan?

Pemda Bali telah menggelar rapat bersama seluruh wali kota setempat untuk menyepakati besaran tarif pajak hiburan karaoke hingga spa di bawah 40 persen.

Baca Selengkapnya
Airlangga Beberkan Cara Pengusaha Karaoke Cs Dapat Keringan Tarif Pajak di Bawah 40 Persen

Airlangga Beberkan Cara Pengusaha Karaoke Cs Dapat Keringan Tarif Pajak di Bawah 40 Persen

Relaksasi tarif pajak hiburan di bawah 40 persen dapat diberikan langsung oleh masing-masing kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beda dengan Karaoke dan SPA, Tarif Pajak Pijat Refleksi Tak Boleh di Atas 10 Persen

Beda dengan Karaoke dan SPA, Tarif Pajak Pijat Refleksi Tak Boleh di Atas 10 Persen

Penyesuaian pungutan pajak ini merupakan komitmen pemerintah dalam pengembangan pariwisata di daerah.

Baca Selengkapnya
Luhut Instruksikan Tunda Kenaikan Pajak Hiburan hingga 75 Persen, Begini Respons Bos Karaoke Inul Daratista

Luhut Instruksikan Tunda Kenaikan Pajak Hiburan hingga 75 Persen, Begini Respons Bos Karaoke Inul Daratista

Menko Luhut menentang kenaikan pajak hiburan 40 persen hingga 75 persen.

Baca Selengkapnya
Pajak Hiburan Naik 75 Persen, Tarif Spa & Karoke hingga Kelab Malam Bakal Lebih Mahal

Pajak Hiburan Naik 75 Persen, Tarif Spa & Karoke hingga Kelab Malam Bakal Lebih Mahal

Mengingat pemerintah menaikkan pajak bagi penyedia jasa hiburan sebesar 40 persen - 75 persen.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Tempat Karaoke di Tegal Tewaskan 6 Pemandu Lagu, Dipicu Korsleting di Ruang Musala

Kebakaran Tempat Karaoke di Tegal Tewaskan 6 Pemandu Lagu, Dipicu Korsleting di Ruang Musala

Hasil autopsi ditemukan jelaga di saluran pernapasan korban

Baca Selengkapnya
Karaoke Disambangi Satpol PP, Pemandu Lagu Berdalih sedang Bukber

Karaoke Disambangi Satpol PP, Pemandu Lagu Berdalih sedang Bukber

Rhama mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap pengelolanya.

Baca Selengkapnya
Trend Karaoke Koin ala Korea akan hadir di Indonesia

Trend Karaoke Koin ala Korea akan hadir di Indonesia

Penduduk Indonesia yang lebih dari 270 juta orang menjadi magnet tersendiri dari pelaku bisnis dari negara lain untuk melebarkan sayap Industrinya.

Baca Selengkapnya