Merdeka.com - Maraknya ancaman teror di beberapa wilayah Indonesia membuat sebagian warga resah. Baru-baru ini, ledakan bom kembali terjadi tepatnya di Kelurahan Pasir Putih, Jambi Selatan, Kota Jambi pada 27 Januari 2016.

Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut aksi teror tidak selalu dilakukan oleh kelompok teroris. Menurut dia, tanpa melihat waktu dan tempat seseorang bisa menjadi teroris.

"Saya sampaikan bahwa semua orang bisa jadi teroris," kata Badrodin di PTIK, Jakarta, Jumat (29/1).

Bukan tanpa alasan hal itu disampaikan Badrodin, sebab menurut dia, pada aksi teror yang terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari di Jambi itu, dapat dipastikan pelaku peledakan tidak berkaitan dengan para teroris yang telah ditangkap polisi selama ini.

"Itu melakukan aksi teror tapi tidak terkait dengan kelompok radikal yang selama ini kami tangkap," beber Badrodin.

Selain itu, Badrodin menilai kasus terorisme sangat berbeda dengan kasus kriminal lainnya. Biasanya, kata Badrodin, munculnya aktivitas terorisme karena adanya masalah sosial di tengah masyarakat.

Kendati begitu, mantan wakapolri ini menegaskan jajarannya bersama dengan pihak TNI akan selalu waspada dan siap menghadapi ancaman teror di tanah air.

"Ini masalah sosial, semua orang bisa berubah, tidak bisa disamakan seperti itu. Yang jelas TNI-Polri siap menghadapi ancaman," tandas Badrodin.‎