Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri: Pembantaian 1965 oleh Anwar Congo sudah kedaluwarsa

Kapolri: Pembantaian 1965 oleh Anwar Congo sudah kedaluwarsa Keterangan Kabareskrim Polri. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Belakangan muncul petisi online dari change.org yang berisi tangkap Anwar Congo, sang pembantai orang-orang yang dituduh komunis di Sumatera Utara pada 1965 silam. Kini pengakuan dari Anwar justru dipersoalkan lantaran preman Medan itu sampai saat ini tak tersentuh hukum.

Dalam petisi online yang digagas Bramantyo Prijosusilo, warga Yogyakarta, sejumlah orang meminta agar Polri untuk melakukan proses hukum kepada Anwar Congo. Lalu apa kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman?

"Itu kejadiannya kapan? Ya kalau peristiwanya tahun 1965 tidak bisa diproses hukum sekarang," kata Sutarman kepada merdeka.com, Jumat (7/3).

Menurut dia, semua kasus hukum yang sudah terlalu lama sudah tak bisa lagi dilakukan pengusutan secara hukum lantaran sudah habis masa waktunya.

"Walaupun (Anwar Congo) mengaku membantai. Karena sudah kedaluwarsa," imbuh jenderal bintang empat ini.

Film dokumenter 'The Act of Killing' (Jagal) karya Joshua Oppenheimer telah memberi gambaran jelas bagaimana cara Anwar Congo dkk membantai orang-orang yang dituduh komunis di Sumatera Utara pada 1965. Lewat sebuah petisi online change.org, sejumlah orang menuntut "Tangkap Anwar Congo Dkk Atas Pengakuan Menyiksa dan Membantai dalam Film Dokumenter Jagal Karya Joshua Oppenheimer!"

"Ini adalah usaha meretas belenggu impunitas pembantai yang selalu menjerat kaki kita sebagai bangsa saat hendak melangkah menuju kemanusiaan yang adil dan beradab," kata Bramantyo Prijosusilo, warga Yogyakarta, penggagas petisi.

Dalam petisi itu juga disertakan surat untuk Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menangkap Anwar Congo dkk. Petisi ini sudah ditandatangani puluhan netizen.

Sekedar diketahui, 'The Act of Killing' telah memenangi sejumlah penghargaan internasional untuk kategori film dokumenter. Antara lain BAFTA Awards 2014, European Film Award for Best Documentary 2013 dan The Asia Pacific Screen Award 2013. Film ini juga masuk nominasi Piala Oscar 2014, namun kalah.

Film ini membetot perhatian internasional karena memberikan adegan reka ulang pembantaian terhadap orang-orang Indonesia yang dituduh komunis pada 1965. Dalam salah satu adegan, Anwar mempraktikkan cara memutus leher korban dengan menggunakan kawat.

Dalam wawancara dengan merdeka.com pada September 2012, Anwar Congo menyatakan tidak menyesal atas apa yang sudah diperbuatnya.

"Saya tidak pernah menyesal karena itu sudah berlalu. Buat saya, yang sudah berlalu tidak saya ingat-ingat lagi," ujarnya.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Anies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres

Baca Selengkapnya
Dimentori Anies, Cak Imin Siapkan Diri dengan Singkatan-Singkatan jelang Debat Lawan Gibran & Mahfud

Dimentori Anies, Cak Imin Siapkan Diri dengan Singkatan-Singkatan jelang Debat Lawan Gibran & Mahfud

Cak Imin siap menghadapi debat Cawapres karena dimentori Anies

Baca Selengkapnya
Jenderal Kehormatan TNI 'Ngabaso' Ditemani Komjen Polri, Warungnya Punya Eks Kasad

Jenderal Kehormatan TNI 'Ngabaso' Ditemani Komjen Polri, Warungnya Punya Eks Kasad

Berikut potret Jenderal kehormatan TNI 'ngebaso' ditemani oleh Komjen Polri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dilaporkan Usai Serang Prabowo Soal Lahan, Anies: Kita Serahkan Kepada Bawaslu

Dilaporkan Usai Serang Prabowo Soal Lahan, Anies: Kita Serahkan Kepada Bawaslu

"Sebagai warga negara tentu berhak melaporkan. . Kami serahkan kepada Bawaslu," tuturnya," kata Anies

Baca Selengkapnya
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.

Baca Selengkapnya
Debat Pilpres: Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala

Debat Pilpres: Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala

Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala

Baca Selengkapnya
Operasi Senyap Sudirman Said, Sinyal Koalisi Kubu Anies dan Ganjar Putaran Kedua?

Operasi Senyap Sudirman Said, Sinyal Koalisi Kubu Anies dan Ganjar Putaran Kedua?

Sudirman Said melakukan komunikasi dengan kubu pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata

Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata

Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Puji Megawati: Pencari Bakat yang Baik dan Negarawan Penjaga Konstitusi

Sudirman Said Puji Megawati: Pencari Bakat yang Baik dan Negarawan Penjaga Konstitusi

Sudirman Said memuji Megawati sebagai seorang pencari bakat dalam pemerintahan.

Baca Selengkapnya