Kapolri janji tindak personel kejar pendemo sampai ke musala
Merdeka.com - Aksi demo tolak kenaikan BBM oleh mahasiswa di Riau pada hari Rabu kemarin berakhir ricuh. Petugas keamanan yang berjaga memaksa memukul mundur mereka hingga ke dalam musala.
Dari gambar yang beredar, polisi itu masih memakai sepatu saat masuk musala. Di saat yang sama, beberapa mahasiswa lainnya sedang ada di musala. Tindakan polisi ini menuai kritik.
Saat dikonfirmasi, Kapolri Jenderal Sutarman mengaku belum mendapatkan informasi lebih rinci. Namun jika gambar itu benar seperti fakta di lokasi, dia berjanji akan menindak.
"Ya kalau memang ada, kita akan lakukan penindakan," kata Jenderal Sutarman, saat ditemui usai Salat Jumat di Masjid Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/11).
Menurutnya, tindakan seperti itu tidak dibenarkan secara norma.
"Mungkin itu ekses dari satu kegiatan, tapi saya kira melanggar norma yang berlaku di lingkungan tempat suci dan ibadah. Saya kira itu kita lakukan penindakan," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaSigit memastikan, TNI-Polri dalam keadaan siap untuk menciptakan rasa aman masyarakat dari gangguan kriminalitas selama arus mudik dan balik
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal kehormatan TNI 'ngebaso' ditemani oleh Komjen Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaMelalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaKaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.
Baca SelengkapnyaSeorang Prajurit TNI AD asal Biak Provinsi Papua mengaku baru dua kali menginjakkan Kakinya ke Ibu Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya