Merdeka.com - Bencana dan konflik yang terjadi di Indonesia menyebabkan anggota Palang Merah Indonesia (PMI) harus selalu siap siaga ditugaskan ke mana pun dengan kondisi seburuk apa pun. Bahkan, kondisi yang justru mengancam keselamatan jiwa para relawan.

Pihak kepolisian juga tidak bisa membiarkan jiwa para relawan terancam saat melakukan tugasnya. Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, kepolisian akan menjaga keamanan relawan PMI di mana pun bertugas, termasuk di tanah Papua yang masih kental dengan usur kekerasan.

Sutarman berharap peristiwa penembakan tiga relawan PMI di Puncak Jaya, Papua pada Agustus tahun lalu yang menyebabkan satu tewas tak lagi terulang.

"Untuk membantu korban di Papua, PMI juga turun ke wilayah konflik. Tapi masyarakat Papua tidak tahu yang lewat PMI dan tetap ditembak. Maka itu kita jamin PMI yang turun ke mana pun harus aman," kata Sutarman dalam acara MoU dengan Ketua PMI, Jusuf Kalla (JK) di Kantor Pusat PMI, Jakarta, Jumat (12/12).

Sutarman menilai, banyak aksi kemanusiaan yang bisa dilakukan bersama antara PMI dengan Kepolisian RI. Sutarman mengatakan, dahulu PMI hadir saat perang konvensional pecah, kini petugas medis itu hadir di lokasi-lokasi bencana dan konflik

"Sekarang perang konvensional tidak ada lagi, yang ada konflik antar warga dan bencana yang menyebabkan korban manusia, yang perlu kita lakukan pertolongan segera," imbuh Sutarman.

Diakui Sutarman, kepolisian juga membutuhkan kehadiran PMI saat proses evakuasi berlangsung, semisal disebabkan oleh ledakan bom seperti yang pernah terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Namun, untuk ledakan bom, PMI baru bisa turun setelah pihak kepolisian menyatakan area ledakan steril.

"Saat ada bom, kita perlu prosedur khusus, karena ada rangkaian bom yang bisa jadi belum meledak," tegas Sutarman.

Di samping itu, hubungan erat antara PMI dengan kepolisian adalah terkait kecelakaan lalu lintas yang kian hari terus meningkat. Menurut Sutarman, dalam setahun ada sekitar 30 ribu-40 ribu jiwa melayang akibat kecelakaan lalu lintas.

"Kondisi ini lebih dahsyat dari korban perang dan para korban itu butuh pertolongan segera," ucap Sutarman.

Saat ini, lanjut Sutarman, pihaknya sedang berupaya menampilkan tampilan wajah kepolisian sebagai penolong di samping tugas sebagai pengayom dan pelayan masyarakat.

"Polri ada untuk menolong korban sebanyak-banyaknya, bersinergi bersama TNI dan PMI," tutupnya.