Merdeka.com - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol tak ingin para kapolsek di wilayah hukumnya gaptek alias gagap teknologi. Komunikasi menjadi salah satu komponen terpenting sehingga aplikasi pesan yang ada di dalam gadget harus dimaksimalkan.

Para Kapolsek pun kata Yoyol, diwajibkan untuk menggunakan gadget Ipad dan dan aplikasi WhatsApp.

"Kalau masyarakat liat Kapolsek pake Ipad kan bilang keren, lebih modern. Laporan akan semakin cepat. Kalau lewat SMS lama," kata Yoyol di Mapolrestabes Bandung, Selasa (17/12).

Dengan tidak gapteknya para Kapolsek, itu akan menjadikan semudah dalam berkomunikasi. Dalam penanganan sebuah kasus, aplikasi yang ada di gadget sangatlah dibutuhkan.

Di situ seluruh Kapolsek beserta Kapolres akan berada dalam satu grup. Setiap laporan wajib dikirim melalui grup tersebut.

"Contoh kaya kasus pemukulan dengan laporan di WhatsApp yang lain bisa lihat dan dicontoh penanganannya. Gak harus masuk penjara, harus didamaikan. Kapolsek harus aktif dalam hal ini," ucapnya.

Penggunaan gadget juga akan digunakan oleh para Kapolsek dalam setiap pemaparan dalam rapat evaluasi bulanan atau pertemuan-pertemuan lainnya.

"Nantinya para Kapolsek tinggal mengeluarkan Ipad misalnya. Jadi udah enggak pakai buku lagi," tandasnya.

Saat ini pelaku pun sudah menjalani proses persidangan. AN mengaku lega dan dia siap menjadi saksi supaya pelaku mendapat hukuman berat. "Sekarang sudah persidangan, kemarin saya sudah jadi saksi," tandasnya.