Merdeka.com - Kapolres Depok Kombes Ahmad Subarkah menegaskan bahwa Firman (37) hanya sebagai penggemar Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Penangkapan dia juga berawal dari pelaporan masyarakat.

"Karena ada laporan dari masyarakat, ada yang dicuragai kayanya ISIS. Kita ambil dari rumahnya, untuk sementara mereka tidak ada mengarah ke ISIS. Ke depannya kita akan melakukan pembinaan kepadanya" kata Subarkah di Kapolres Depok, Jumat (22/8).

Subarkah menegaskan, sejauh ini Firman tidak ada indikasi menjadi anggota ISIS. Pedagang es krim keliling itu hanya menggemari saja.

"Tidak ada kaitannya. Dia hanya kayak fans kepada ISIS. Pengakuannya, dia pernah ke Ambon tahun 2001, tapi enggak betah. Dia pernah ke Aceh, dia ikut orangtuanya, sebagai perantau honorer," ujarnya.

Dia menjelaskan, dari penggerebekan pihak kepolisian telah menyita satu laptop, tiga bendera bertuliskan arab dan tas air softgun. Subarkah kembali menegaskan pihaknya juga telah memeriksa isi laptop.

"Kita buka isi laptop tidak ada yang mengarah ke sana. Kayanya dia tahu ISIS dari youtube," jelasnya.

Terkait bendera yang dimiliki Firman, Subarkah menyebut hal itu dibeli di bilangan Senayan. "Bendera (ISIS) beli dari daerah Senayan," terangnya.

Di sisi lain, Subarkah mengakui bahwa gerakan ISIS di kota pimpinan Nur Mahmudi ini belum terpantau. Maka itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat terus memberikan laporan.

"Gerakan ISIS di Depok belum terpantau. Kita minta masyarakat bantu," terangnya.