Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolda Metro belum tahu Novel tuding jenderal terlibat penyiraman

Kapolda Metro belum tahu Novel tuding jenderal terlibat penyiraman Kapolda Metro Irjen M Iriawan naik motor pantau tahun baru di Jakarta. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Penyidik senior KPK Novel Baswedan menuding kalau penyiraman ‎yang menimpanya diduga turut melibatkan jenderal polisi. Hal itu dikatakan Novel ketika diwawancara Majalah TIME.

Terkait hal itu, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengaku belum tahu mengenai pernyataan Novel itu. "Ada itu? Saya belum baca, nanti saya coba lihat. Enggak ada (jenderal polisi terlibat)," katanya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/6).

Sebelumnya, Novel menyebut adanya keterlibatan pejabat Polri ketika melakukan wawancara dengan TIME di Singapura empat hari lalu. Dalam wawancara dengan majalah TIME di Singapura empat hari lalu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengatakan ada seorang pejabat polisi yang terlibat dalam kasus penyiraman air keras ke wajahnya.

Sejak insiden yang terjadi pada 11 April lalu, ini adalah kali pertama Novel diwawancara media. Ketika diwawancara di ranjang rumah sakit di Singapura, Novel masih menjalani pemulihan. Matanya masih memakai pelindung yang dipasang di wajah.

Novel mengaku penyiraman air keras itu adalah serangan keenam yang dia alami selama menjadi penyidik KPK. Dia mengatakan cukup heran mengapa polisi belum berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya.

"Saya mendapat informasi bahwa ada seorang jenderal polisi--berpangkat tinggi--terlibat. Awalnya saya katakan informasi itu tidak benar. Tapi sekarang setelah berjalan dua bulan dan kasus ini belum juga terpecahkan, saya bilang (kepada orang yang menduga polisi terlibat) bahwa rasanya informasi itu benar," ujar Novel, seperti dilansir Time.

Tudingan ini disayangkan Mabes Polri. Sebab, seharusnya Novel memberikan berbagai informasi.

Hal itu diungkapkan Kabagpenum Polri Martinus Sitompul. Sehingga setiap informasi penting bisa langsung ditindak dan bukan melempar isu ke media.

"Sebaiknya informasi yang dimiliki itu disampaikan kepada penyidik Polri dalam hal ini penyidik Polda Metro, supaya penyidik Polda metro bisa menindaklanjutinya, informasi-informasi penting yang dianggap penting oleh saudara novel hendaknya disampaikan kepada penyidik," ujar Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (14/6).

Martinus menambahkan, segala informasi harus dibuktikan kebenarannya. Ini diperlukan agar tindak menjadi bola liar menyesatkan.

"Supaya tidak terjadi sebuah tendensi atau tudingan karena proses itu kan harus informasi harus diuji tidak dibiarkan, kalau diberikan kepada penyidik, dari mana alur-alurnya, fakta-fakta apa yang mendukung pernyataan itu, jadi prinsipnya harus diserahkan ke polisi," tegasnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Novel Desak Polisi Segera Tahan Firli Usai Praperadilan Ditolak

Novel Desak Polisi Segera Tahan Firli Usai Praperadilan Ditolak

Hakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.

Baca Selengkapnya
Bikin Efek Jera, Kapolda Metro Siapkan Sanksi Tegas Ini Bagi Pelajar Terlibat Tawuran

Bikin Efek Jera, Kapolda Metro Siapkan Sanksi Tegas Ini Bagi Pelajar Terlibat Tawuran

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto berjanji menindak tegas para pelajar yang terlibat tawuran.

Baca Selengkapnya
Tegas! Kapolda Metro Irjen Karyoto Beri Sinyal Jemput Paksa Firli Bahuri

Tegas! Kapolda Metro Irjen Karyoto Beri Sinyal Jemput Paksa Firli Bahuri

Firli Bahuri kerap mangkir pemeriksaan bikin Gerah Kapolda Metro

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
VIDEO: Galak! Jenderal Polisi Ke Pelaku Tawuran Ramadan

VIDEO: Galak! Jenderal Polisi Ke Pelaku Tawuran Ramadan "Tak Akan Saya Keluarkan, Lebaran di Penjara"

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan bakal mengandangkan pelaku tawuran saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Marak Kasus Tawuran Berkedok Bukber, Kapolda Metro Jaya: Adik-Adik Ini Energinya Terlalu Besar

Marak Kasus Tawuran Berkedok Bukber, Kapolda Metro Jaya: Adik-Adik Ini Energinya Terlalu Besar

Marak Kasus Tawuran Berkedok Bukber, Kapolda Metro Jaya: Adik-Adik Ini Energinya Terlalu Besar

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Tegaskan Penitipan Kendaraan Pemudik di Kantor Polisi dan Pos TNI Gratis

Kapolda Metro Tegaskan Penitipan Kendaraan Pemudik di Kantor Polisi dan Pos TNI Gratis

Karyoto mengharapkan dibukanya markas polisi dan TNI sebagai tempat penitipan tersebut masyarakat yang ingin berpegian ke luar kota merasa aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Jaya Pimpin Sertijab 3 Kapolres Baru & Kabid Humas, Ini Daftar Lengkapnya

Kapolda Metro Jaya Pimpin Sertijab 3 Kapolres Baru & Kabid Humas, Ini Daftar Lengkapnya

Sertijab menindaklanjuti sebagaimana tertuang dalam surat telegram (ST) bernomor: ST/2864/XII/KEP./2023

Baca Selengkapnya
Jenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan

Jenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan

Dua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.

Baca Selengkapnya