Kapal Pengungsi Rohingya Terdampar di Perairan Aceh Diduga Akibat Mesin Meledak
Merdeka.com - Kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya dan terpantau masuk perairan Kabupaten Bireuen, Aceh, disebut mengalami rusak mesin. Nelayan Aceh yang melihatnya kemudian membantu mengikat kapal etnis Rohingya itu ke rumpon nelayan yang berada di tengah laut.
"Informasi dari nelayan kita kepada saya, mesin kapal Rohingya itu sudah rusak, meletus," kata Panglima Laot Kabupaten Bireuen, Badruddin Yanus kepada merdeka.com, Senin (27/12).
Dia menyebut, keberadaan kapal pengungsi Rohingya itu pertama kali dilihat sejumlah nelayan dari Bireuen, Aceh Utara dan Lhokseumawe pada Minggu (26/12) sekitar pukul 11.00 WIB. Para nelayan Aceh itu sudah pergi melaut sekitar seminggu lalu.
"Pertama dilihat sekitar 60 sampai 70 mil laut perairan Bireuen. Kapal Rohingya itu cuma satu, berbahan dasar kayu. Seperti yang sering kami ketemukan sebelum-sebelumnya," ujar Badruddin.
Kemudian, melihat kondisi kapal Rohingya yang mati mesin dan mengandalkan layar dari terpal berlogo organisasi UNHCR untuk berjalan, nelayan Aceh menolong mereka dengan mengikat kapal itu di rumpon di tengah laut.
Nelayan Aceh lalu membagi stok makanan yang mereka punya untuk pengungsi Rohingya itu.
Badruddin menyebut, di dalam kapal banyak terdapat anak-anak, perempuan dewasa dan beberapa orang laki-laki.
"Informasi dari nelayan kita pengungsi Rohingya itu berjumlah sekitar 120 orang," sebutnya.
Dia mengaku, banyak nelayan ingin menolong pengungsi Rohingya tersebut untuk ditarik ke daratan, namun mereka takut bermasalah dengan hukum.
"Ini bagaimana ya, kalau soal kemanusiaan kita ingin sekali menarik mereka ke darat, membantu. Tapi kami ini kan masyarakat biasa (tidak bisa mengambil keputusan)," jelasnya.
"Kami kasihan lihat anak-anak banyak sekali di atas kapal Rohingya itu," tambahnya.
Sampai saat ini, Badruddin menuturkan, informasi yang dihimpun dari nelayan yang baru pulang melaut dan melihat kapal etnis Rohingya, keberadaan kapal masih tertambat di rumpon sekitar 60 mil dari daratan Bireuen, Aceh.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan
Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaBadan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaKapal Pengungsi Rohingya Tenggelam di Laut Aceh Barat, Banyak Perempuan dan Anak Terkatung-katung
Satu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayat Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya
Mayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca SelengkapnyaTiga Mayat Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Ditemukan di Laut Aceh Jaya
Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaPenampakan Bagian Dalam Kapal Pengungsi Rohingya di Pesisir Aceh, Jadi Sorotan
Begini penampakan bagian dalam kapal pengungsi Rohingya di pesisir pantai Aceh.
Baca SelengkapnyaPolisi di Aceh Sita Ponsel Pengungsi Rohingya, Telusuri Jejak Sindikat Penyelundupan
Sebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca Selengkapnya6 Mayat Perempuan Pengungsi Rohingya Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya
Badan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaFOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh
Nelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca Selengkapnya