Merdeka.com - Ratusan penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Sabang melalui Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh telantar. Hal ini akibat kapal angkutan KMP BRR gagal berangkat dikarenakan masa izin trayek habis dan masih sedang dalam masa perpanjangan.

Pantauan merdeka.com di pelabuhan, tidak hanya penumpang yang menumpuk dan bahkan ada yang membatalkan keberangkatan. Ada juga puluhan mobil pick up kecil dan truk besar parkir di pelabuhan. Bahkan ada di antara mobil pick up itu yang mengangkut sembako untuk kebutuhan warga Sabang.

Gagal berangkat kapal penyeberangan satu-satunya yang bisa mengangkut kendaraan sudah berlangsung selama 2 hari. Sehingga banyak penumpang kecewa dan merasa dirugikan atas keteledoran pihak manajemen Angkutan Sungai Danau Perairan (ASDP) Aceh.

"Kami sudah 2 hari menunggu di sini, kami sangat kecewa keteledoran pihak ASDP karena kapal habis izin trayek," kata salah seorang penumpang warga Sabang, Muhammad Nur Yusuf (65), Jumat, (24/1) di pelabuhan.

Perekonomian di Sabang akan lumpuh bila kapal angkutan tidak berangkat. Bahkan barang-barang akan mahal, terutama sembako. "Satu hari saja tidak ada kapal, langsung mahal harga barang, apa lagi sudah dua hari," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh seorang warga Bireun, Khairul Fuadi yang hendak pindah rumah ke Sabang. Bersama istri dan anaknya yang masih berusia 3 tahun terpaksa harus menunggu di dalam mobil pickapnya yang muatan peralatan rumah sejak kemarin.

"Sejak kemarin saya menunggu, sangat kecewa kalau begini," tegas Fuadi.

Rekannya, Nazaruddin yang bernasib sama menyebutkan, pihak ASDP berjanji kapal KMP BRR akan beroperasi hari ini. Kata pihak ASDP, sebut Nazaruddin, sekitar pukul 15.00 WIB nanti akan tiba di pelabuhan Ulee Lheue.

"Harusnya jam 10.00 WIB berangkat ke Sabang.Ini sangat merugikan, barang jadi mahal semua di Sabang," tukas Nazaruddin.

Saat diminta tanggapan gagalnya berangkat kapal KMP BRR tersebut. Kepala ASDP Aceh, Rusliwan mengatakan saat ini kapal KMP BRR sedang dalam proses perpanjangan surat izin trayek. "Sedang perpanjangan izin trayek, Insya Allah siang ini sudah beroperasi kembali," ungkap Rusliwan.

Rusliwan mengaku habisnya izin trayek bukan keteledoran pihak ASDP Aceh. Akan tetapi, Rusliwan beralibi ini semua karena proses, di mana dalam pemberian izin itu butuh proses pengecekan apakah kapal tersebut layak masih untuk berlayar.

"Ini kan butuh proses, apakah layak diperpanjang atau tidak. Jadi sore ini kapal sudah bisa berangkat lagi," ujarnya.