Kantornya didemo, Menteri Yuddy ajak guru honorer ngobrol
Merdeka.com - Dari Gedung DPR, ribuan guru honorer melanjutkan aksi mereka di depan Kantor Kementerian PAN-RB. Sesampainya di sana, perwakilan mereka diterima Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi.
Pertemuan antara guru honorer dan Menteri Yuddy berlangsung tertutup. Sedikitnya, 25 orang perwakilan guru honorer dia terima.
"Kita dengarkan tuntutan para guru dan beberapa poin ini akan dibahas," kata Yuddy di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (15/9).
Terpisah, salah satu guru honorer, Mustar Edi (44), berharap pertemuan mereka dengan MenPAN RB diharapkan dapat tercapai kesepakatan yang 'fair' untuk guru-guru honorer di Indonesia.
"Untuk sekarang lagi menunggu mediasi dengan kemenpan, ada 25 orang. Semoga mencapai titik temu kesepakatan, agar kami dapat payung hukum yg pasti," ujar Mustar.
Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan beberapa tuntutan di antaranya moratorium Aparatur Sipil Negara (ASN), upah layak guru honorer, terbitkan regulasi tentang penuntasan honorer K2 menjadi ASN, peningkatan kesejahteraan tenaga honorer dalam APBD, penyediaan kesempatan sertifikasi dan pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS.
Berdasarkan pantauan, saat ini ribuan guru honorer masih memadati kantor Kemen PAN, ada yang berorasi di atas mobil komando dan ada pula yang duduk-duduk di bawah pohon sekitar Kemenpan dan Gerbang Pemuda.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengetahui tunjangan sertifikasinya keluar, guru honorer ini pun langsung melakukan sujud syukur.
Baca SelengkapnyaMisalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca SelengkapnyaBerjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.
Baca SelengkapnyaPadahal, dia menilai guru berperan penting karena membantu negara membangun kualitas manusia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, tidak bisa menolak jika para guru sudah mengundangnya
Baca SelengkapnyaFigur yang mewakili relawan Nderek Guru ini adalah Habib Luthfi bin Yahya yang juga dikenal sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Baca SelengkapnyaSayangnya upaya pengangkatan tenaga honorer berpotensi menimbulkan masalah.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut menjadi ASN, khususnya bagi guru yang berusia 50 tahun ke atas.
Baca Selengkapnya