Kantor OPM berdiri di Inggris, Indonesia sangat terusik

Merdeka.com - Organisasi Papua Merdeka (OPM) diisukan telah mendirikan kantor di Oxford, Inggris beberapa waktu lalu. Pemerintah Indonesia mempertanyakan sikap Inggris lewat Duta Besar Inggris untuk Indonesia.

Meskipun pihak Inggris sudah menyangkal meresmikan kantor tersebut. Tapi anehnya, Inggris juga mengakui ada otonomi daerah yang mengizinkan OPM berdiri di Oxford.

Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sangat menyayangkan. Harusnya, lanjut Marty, keharmonisan hubungan diplomatik antar kedua negara, tak harus diganggu dengan langkah pemberian izin mendirikan OPM.

"Kami tegaskan situasi seperti ini tidak lazim. Bahwasanya suatu pemerintahan tidak mampu mengelola sikap dari pemerintah daerah di Inggris. Kita menganggap ini sangat bertolak belakang dengan semangat persahabatan kedua negara dan mengharapkan agar mereka bisa betul-betul memahami betapa kita merasa sangat terusik, merasa sangat tidak menerima keadaan seperti itu," kata Marty di Kompleks Istana, Selasa (7/5).

Marty pun mempertanyakan ketentuan atau kebijakan dari pemerintah Inggris yang membiarkan wilayahnya digunakan untuk keperluan yang bersifat separatis dan tidak bersahabat dengan negara lain. Pihak Indonesia melalui Kemenlu terus menjalin komunikasi guna mencari solusi dari kejadian ini.

"Langkah Dewan Kota Oxford ini sama sekali tidak menggambarkan posisi pemerintah Inggris dan tetap mendukung Indonesia, mendukung NKRI dan mendukung Papua dan Papua Barat bagian dari NKRI," ujarnya.