Kantor digeledah polisi, Kemendag bebastugaskan empat pejabat
Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya menggeledah ruang kerja Direktorat Jenderal Perdagangan luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait kasus dwelling time atau waktu bongkar muat kapal di Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam kasus itu, sudah empat orang menjadi tersangka dan salah satunya adalah pejabat Kemendag.
Menanggapi penggeledahan itu, Inspektur Jenderal Kemendag Karyanto Suprih mengatakan pasca-penggeledahan pihaknya membebastugaskan empat pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri. "Empat pejabat dibebastugaskan," ujar Karyanto kepada wartawan di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (29/7).
Karyanto menambahkan, pembebastugasan tersebut dilakukan guna mendukung proses pemeriksaan yang tengah dilakukan pihak kepolisian. "Kita juga dukung semua proses yang dilakukan pihak kepolisian dan kami percaya pada profesionalisme kepolisian atas kasus ini," tuturnya.
Keempat pejabat tersebut, lanjut Karyanto, yakni Dirjen, pejabat eselon II, eselon III, dan eselon IV yang berkaitan. "Jadi pejabat struktural saja, ada 4 orang," ucapnya.
Meski demikian, Karyanto masih enggan mengungkapkan jika kasus yang dimaksud Kepolisian yakni terkait dwelling time. "Apakah kasusnya soal dwelling time dan perizinan, Kemendag belum tahu," pungkasnya.
Seperti diketahui, polisi bergerak cepat mengusut penyebab lamanya waktu sandar kapal atau dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. Setelah ditelusuri ternyata terjadi suap menyuap yang dilakukan oleh pejabat di Kementerian Perdagangan.
Tiga orang menjadi tersangka, antara lain seorang Pekerja Harian Lepas (PHL) Kementerian Perdagangan berinisial MU. Lalu seorang pekerja di perusahaan importir, yakni N, serta pejabat Kasubdit di Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri di Kementerian Perdagangan berinisial I.
Selain itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya telah menyita barang bukti berupa uang senilai USD 10.000 dari tersangka berinisial N.
"Uang itu kami duga uang suap untuk mempermulus proses pengeluaran peti kemas di pelabuhan," kata Tito di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ), Rabu (29/7).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaTujuan kegiatan ini ialah untuk mempererat kekompakan antara penyelenggara pemilu bersama pihak kepolisian
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaSudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.
Baca Selengkapnya