Merdeka.com - Sejumlah warga masyarakat mengamuk di kantor Badan Perencanaan Pembanguan Daerah  (Bapeda) Manokwari, kemarin. Amarah masyarakat ini terjadi karena mereka tidak puas atas penjelasan Bapeda tentang hasil proyek yang melibatkan pengusaha Papua.

"Terjadi kasus pengerusakan, di kantor Bapeda manokwari yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat berkaitan dengan tuntutan adanya transparansi pembagian hasil proyek. Sudah ada dilakukan upaya penjelasan dari Bapeda setempat tetapi massa tetap tidak menerima sehingga terjadi kasus perusakan," terang Kadiv Humas, Irjen Pol Saud Usman kepada wartawan selepas salat jumat di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/6).

Upaya negosiasi pun ditempuh guna meredam amarah massa. Seperti pembagian sama rata tentang hasil proyek yang ditangani Bapeda.

"Hari ini dilakukan upaya negosiasi lanjutan, sehingga apa yang menjadi harapan dan tuntutan masyarakat tersebut bisa segera dijelaskan, dan harapan bisa terpenuhi. Tuntutan pembagian itu dibagi secara rata antara pihak yang terkait," jelasnya lagi.

Perusakan ini mengakibatkan kantor Bapeda berantakan, kaca-kaca kantor juga pecah. Belum diketahui berapa kerugian akibat tindakan anarkistis ini.