Merdeka.com - Tragis, meski masih berumur 15 tahun tetapi NA, siswi kelas 3 SMP Swasta di Surabaya, Jawa Timur ini sudah menjadi mucikari. NA sudah menjual tujuh anak baru gede (ABG) ke pria hidung belang selama enam bulan.

Hal tersebut mengundang keprihatinan Seto Mulyadi, sebagai pemerhati anak. Menurut pria yang akrab disapa Kak Seto ini, orang tua NA adalah pihak yang bertanggung jawab atas penyimpangan perilaku NA.

"Sudah jelas ada miskomunikasi antara NA dan orang tuanya. Tentu saja hal itu harus mendapat perhatian serius dari keluarganya. Sudah menjadi solusi yang terbaik menurut saya, untuk dibentuk satgas keluarga di lingkungan RT dan RW," ujar Kak Seto saat dihubungi merdeka.com, Senin (10/6).

Kak Seto mengatakan, penyimpangan yang dilakukan oleh NA juga didukung oleh pengaruh negatif dari gadget yang tak lagi terkontrol. "Pengaruh smartphone di kalangan remaja sudah tak mampu dikendalikan, hal itu juga mendukung dan mempermudah akses NA ke lingkungan negatif," jelas Kak Seto.

Namun Kak Seto menduga, NA hanya sebagai alat yang dimanfaatkan pelaku yang sebenarnya untuk menjalankan aktivitasnya mucikari. Sebab, Kak Seto menjelaskan, NA tak mungkin memiliki akses ke hidung belang tanpa perantara dalangnya.

"NA bisa jadi hanya menjadi korban dari dalang penjual wanita tersebut. Sebab dalangnya ini tak ingin tersentuh dengan hukum makanya dia menggunakan NA sebagai alat. Dalangnya dari NA ini yang harus dihukum berat," jelas dia.