Kajari Bengkalis bantah terima suap Rp 10 M
Merdeka.com - Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis, Mukhlis, membantah terima uang cash Rp 250 juta ditambah 2 cek BNI masing-masing berisi Rp 5 miliar dari PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ), BUMD milik Pemkab Bengkalis. Mukhlis juga membantah bertemu dengan orang yang memberikan uang itu di Singapura.
"Itu fitnah belaka. Saya tidak pernah ke Singapura. Tidak benar," ujar Mukhlis, Jumat (21/11).
Menurutnya, dalam surat aduan yang diterima Kejagung dari seseorang itu, bukanlah dirinya. Sebab, Mukhlis mengaku bersih tidak terima suap.
"Namanya sama, tempat lahir berbeda, sudah saya sampaikan ke Jamwas Kejagung. Saya kan menangani kasus besar, fitnah itu pasti datang," keluhnya.
"Kebetulan Direkturnya Surya motor itu kita periksa. Tak pernah kenal dia sama saya. Ada yang tidak mau ini terungkap, saya sudah coba dipindah sejak tahun lalu. Perkara ini kan orang menilai lambat," katanya lagi.
Mukhlis mengaku serius mengungkap kasus yang merugikan negara lebih dari Rp 200 miliar itu, terkait itu, meski tidak bisa cepat, pihaknya mengaku profesional dalam menyelidikinya.
"Kita baru dapat hasil PPATK. Izin OJK belum diterima. Jadi perlu disampaikan bahwa kerugian negara di atas Rp 200 miliar. Mana mungkin saya main-main, 100 persen itu fitnah," ujar Mukhlis.
Terkait laporan yang diterima Kejagung, dan dirinya telah diperiksa serta terancam ditindak secara disiplin, Mukhlis mengaku tidak gentar. "Saya tidak takut, tidak mungkinlah, saya sudah dimintai keterangan oleh Jamwas.
Tim dari Kejagung mendorong saya untuk bekerja profesional," sebutnya.
Mukhlis juga yakin tudingan cek BNI senilai Rp 10 miliar itu tidak akan terbukti, Mukhlis menuding balik, orang yang melaporkannya itu sengaja menyerang dan memfitnahnya.
"Saya yakin 100 persen tidak terbukti. Memang sengaja dicari orang manifest itu di Batam. Padahal itu boleh diminta oleh pejabat yang berwenang. Berarti ada pejabat yang ingin merongrong saya," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum Meninggal, Lukas Enembe Sempat Ingin ke Singapura untuk Cangkok Ginjal
Kaligis menceritakan, Lukas memang beberapa waktu terakhir mengalami masalah pada ginjalnya
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaBawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana
"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaAneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung
Para peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaBenar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaRemaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding
Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca Selengkapnya