Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kabut tebal tragedi kemanusiaan 1965

Kabut tebal tragedi kemanusiaan 1965 kuburan. shutterstock

Merdeka.com - Tim penyelidikan projustitia untuk kasus kejahatan kemanusiaan tahun 1965/1966 menemukan bukti permulaan yang cukup terkait pelanggaran HAM berat dalam peristiwa tahun tersebut. Namun, Jaksa Agung belum membentuk tim penyidik atas kasus tersebut. Kasus ini pun tak berkembang dan terus diselimuti kabut tebal yang sulit disibak.

"Saya belum tahu, kami tunggu petunjuk dari Pak Jaksa Agung. Sesuai Undang-undang, kasus pelanggaran HAM berat ditangani langsung oleh Jaksa Agung," ujar Jaksa Agung Muda tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Andhi Nirwanto kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Selasa (24/7).

Jaksa Agung Basrief Arief saat dikonfirmasi mengaku belum membaca berkas penyelidikan yang dilimpahkan Komnas HAM ke Kejagung. "Saya belum baca. Itu tugas mereka (Komnas HAM) untuk penyelidikan. Nanti saya lihat dulu," kata Basrief.

Sebelumnya, Ketua Tim Penyelidikan Pro Justitia untuk Kasus Kejahatan Kemanusiaan tahun 1965/1966 yang juga Wakil Ketua Komnas HAM, Nurkholis mengatakan timnya telah menemukan bukti permulaan yang cukup terkait pelanggaran HAM berat dalam peristiwa 1965-1966 serta tahun sesudahnya.

Diduga telah terjadi sembilan kejahatan kemanusiaan yang merupakan pelanggaran HAM berat yakni pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan atau kebebasan fisik, penyiksaan, perkosaan, penganiayaan, dan penghilangan orang secara paksa.

"Penyelidikan dilaksanakan hampir empat tahun. Kami memeriksa sekitar 349 orang yang mendengar dan mengalami peristiwa 1965-1966 hampir di semua provinsi, kecuali Papua," kata Nurkholis.

Para saksi menyatakan bahwa Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) bertanggungjawab atas aksi kejahatan kemanusiaan dengan korban mencapai 500.000 hingga 3 juta jiwa itu. Dia meminta Kejagung menindaklanjuti hasil penyelidikan tersebut baik berupa proses rehabilitasi dan rekonsiliasi.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PODCAST MERDEKA: Tom Lembong Soroti Berubahnya Presiden Jokowi

PODCAST MERDEKA: Tom Lembong Soroti Berubahnya Presiden Jokowi

Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Thomas Lembong menyoroti tingginya harga beras saat ini.

Baca Selengkapnya
PODCAST MERDEKA: Arsul Sani Tugas Berat Mahkamah Konstitusi di Tahun Politik Pemilu 2024

PODCAST MERDEKA: Arsul Sani Tugas Berat Mahkamah Konstitusi di Tahun Politik Pemilu 2024

Arsul Sani bercerita tentang keputusannya memilih menjadi hakim konstitusi. Selama ini Arsul dikenal sebagai seorang politikus.

Baca Selengkapnya
PODCAST MERDEKA: Tugas Berat Mahkamah Konstitusi di Tahun Politik Pemilu 2024

PODCAST MERDEKA: Tugas Berat Mahkamah Konstitusi di Tahun Politik Pemilu 2024

Untuk menjaga marwah dan etika di MK, Arsul akan patuh pada aturan yang selama ini berlaku

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
VIDEO: Cak Imin Pede Bahas Desa di Debat, Gibran Beri Sentilan Tajam

VIDEO: Cak Imin Pede Bahas Desa di Debat, Gibran Beri Sentilan Tajam

Muhaimin Iskandar cukup percaya diri menjelaskan bagaimana desa ke depan menjadi masa depan pembangunan.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Ingin Kentungan Dipasang di Istana dan MK: Pengingat Demokrasi Sedang Ada Masalah

Timnas AMIN Ingin Kentungan Dipasang di Istana dan MK: Pengingat Demokrasi Sedang Ada Masalah

"Saya pikir Istana hari ini harus dipasangi kentungan yang agak besar sebagai pengingat karena demokrasi sedang ada masalah," kata Jazilul.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Sebut Cak Imin akan Beri Kejutan di Debat Kedua Cawapres

Timnas AMIN Sebut Cak Imin akan Beri Kejutan di Debat Kedua Cawapres

Debat kedua cawapres akan berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, pada Minggu, 21 Januari 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Petani Hanya Punya Lahan Setengah Hektare, Tapi Ada Orang yang Punya Tanah 500 Ribu Hektare

Cak Imin: Petani Hanya Punya Lahan Setengah Hektare, Tapi Ada Orang yang Punya Tanah 500 Ribu Hektare

Kata Ketum PKB ini, dengan kesadaran maka bahwa pembangunan nasional, kebijakan nasional harus berpijak kepada yang namanya Keadilan.

Baca Selengkapnya
Debat Cawapres, Gibran Slepet Cak Imin: Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Sekarang Jadi Cawapres Menolak

Debat Cawapres, Gibran Slepet Cak Imin: Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Sekarang Jadi Cawapres Menolak

Gibran menyebut dahulu Cak Imin ikut meresmikan proyek IKN, namun sekarang menolak.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN soal Debat Cawapres: Dimajukan Juga Siap

Timnas AMIN soal Debat Cawapres: Dimajukan Juga Siap

Cak Imin bahkan siap untuk berdebat jika jadwal yang sudah direncanakan itu dimajukan.

Baca Selengkapnya