Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kabut Asap Mengkhawatirkan, Warga Riau Mengungsi ke Medan

Kabut Asap Mengkhawatirkan, Warga Riau Mengungsi ke Medan Pandangan Udara Karhutla di Riau. ©2019 BNPB/Istimewa

Merdeka.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau membuat warganya khawatir. Di antara mereka ada yang memilih mengungsi ke Kota Medan hingga kondisi udara di tempat tinggalnya kembali bersih.

Fatimahtuzzuhra El-Karim merupakan salah seorang warga Riau yang memilih mengungsi ke Medan. Perempuan asal Binjai, Sumut, ini mengaku khawatir dengan kesehatan anggota keluarganya, terutama anaknya yang masih berusia 1 tahun 6 bulan.

"Kami terpaksa mengungsi ke Medan, karena kami mempunyai anak yang masih kecil," kata Fatimah, Senin (16/9).

Warga Jalan Suka Karya, Perumahan Puri Indah Kualu, Kelurahan Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, ini bercerita bahwa mereka sudah mulai merasakan kabut asap sejak Juli 2019. Awalnya masih tipis, namun lama-kelamaan semakin tebal.

"Beberapa Minggu belakangan asap sangat tebal sehingga kami memutuskan untuk kembali ke Medan," ungkapnya.

Fatimah menuturkan bahwa sejak asap tebal dari Agustus 2019, dirinya dan anaknya lebih memilih tidak keluar rumah karena mengingat asap sudah sangat berbahaya dengan kesehatan.

"Kami lebih memilih di dalam rumah. Apalagi di luar rumah masih ada lahan dan sudah ada yang terbakar. Makanya, kami tidak mau keluar rumah," tuturnya.

Karena khawatir dengan kesehatan buah hatinya, setibanya di Medan, Fatimah dan suami langsung memeriksakan kesehatan putra mereka, Adam. "Alhamdulillah, keadaan anak saya tidak apa-apa. Kami juga masih menunggu apakah asap di sana sudah benar-benar tidak berbahaya. Kalau tidak berbahaya kemungkinan kami akan kembali ke Kampar," sebut Fatimah yang sementara tinggal di rumah kakaknya di Medan.

Seperti diberitakan, kabut asap akibat karhutla sudah sangat mengkhawatirkan. Warga pun dihantui berbagai penyakit.

Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), kebakaran terbesar yang terjadi di Riau mencapai 40 ribu hektare.

Udara di empat daerah Riau masuk kategori berbahaya untuk dihirup, yakni Kota Pekanbaru, Rokan Hilir, Dumai dan Siak. Sementara dua daerah lain yang dinyatakan tidak sehat yaitu Bengkalis dan Kampar.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Riau Siaga Darurat Karhutla, Jenderal Bintang 2 Ini Perintahkan Anak Buah Gencar Patroli: Jangan Kasih Kendor
Riau Siaga Darurat Karhutla, Jenderal Bintang 2 Ini Perintahkan Anak Buah Gencar Patroli: Jangan Kasih Kendor

"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.

Baca Selengkapnya
Kapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Kapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir

Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Cerita Rita Kebingungan Cari Suami, Naik Motor Bareng dari Karawang Terpisah di Bakauheni Mau Mudik ke Ketapang
Cerita Rita Kebingungan Cari Suami, Naik Motor Bareng dari Karawang Terpisah di Bakauheni Mau Mudik ke Ketapang

Petugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.

Baca Selengkapnya
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan

Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.

Baca Selengkapnya
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu

Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas

Baca Selengkapnya