Kabareskrim: Jadi calo di bandara, seorang anggota Polri dipecat
Merdeka.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius, menyatakan ada seorang anggotanya terancam dipecat karena tertangkap melakukan praktik calo, saat inspeksi mendadak pelayanan Tenaga Kerja Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, beberapa waktu lalu. Padahal saat itu, mereka berhasil menjaring dua polisi diduga menjadi bagian jaringan pemerasan TKI.
Menurut Suhardi, selepas dilakukan sidak di Bandara Soekarno-Hatta, KPK berkeras menargetkan ada lima anggota Polri ikut melakukan praktik pemerasan dan calo TKI. Menurut dia, selepas sidak pihaknya memburu lagi para terduga dan berhasil menangkap dua polisi lain. Tetapi sayang, dia mengatakan dari pemeriksaan cuma satu polisi terancam dipecat.
"Satu ada perlakuan istimewa, karena sudah lebih dari tiga kali melakukan pelanggaran. Tadinya saran dari semua tim sebaiknya dimutasikan. Tapi Kapolri tidak setuju karena sudah lebih dari tiga kali. Akhirnya diusulkan pemberhentian dengan tidak hormat," kata Suhardi kepada awak media di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/9).
Namun, Suhardi enggan membeberkan nama dan pangkat sang polisi terancam dikeluarkan dari korps Bhayangkara itu. Kedatangan Suhardi ke KPK buat berkoordinasi ihwal penanganan masalah TKI di Bandara Soekarno-Hatta. Dia mengatakan, pasca sidak terdeteksi ada beberapa calo dari kalangan sipil hendak beroperasi lagi di bandara internasional itu. Tetapi, dia memastikan tidak ada lagi anak buahnya berani kongkalikong buat memperdaya para TKI.
"Pasca sidak Polri dipastikan tidak ada lagi yang bermain-main dan macam-macam. Tapi masih ada oknum. Dari 15 oknum itu sudah ada yang teridentifikasi mulai mencoba lagi masuk objek wilayah bandara," ujar Suhardi.
Suhardi menyatakan, langkah pemecatan diambil karena perbuatan seorang anggotanya itu sudah merugikan nama Polri. Tetapi sayang, dia menyatakan sang polisi itu hanya diberi sanksi etik, sementara tindak pidananya didiamkan saja.
"Tindak pidananya tidak ada. Hanya etikanya saja. Seharusnya dia melayani masyarakat dengan baik," ucap Suhardi.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perwira Polisi Pamer Otot Bareng Pensiunan Jenderal Eks Kapolri, Sang Ayah Dipuji Awet Muda
Berikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.
Baca Selengkapnya2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'
Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaCurhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'
Curhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jadi Tersangka, Polisi Pengemudi Alphard Ancam Warga Dijemput Propam dan Ditahan di Sel Khusus
Setelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.
Baca SelengkapnyaKisah Brigjen Polisi Dicopot Jabatan karena Tolak Perintah Kapolri, Kariernya Malah Melesat Hingga Jadi Wakapolri
Cerita eks Wakapolri ungkap pernah dicopot dari jabatannya karena bantah perintah atasan.
Baca SelengkapnyaKronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini
Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaTak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaPamen Polri Kelilingi Bripda Punya Badan Terlalu Kurus Cuma 50 Kg: Kamu Masuk Polisi Bayar?
Seorang Bripda terciduk para pamen usai miliki badan terlalu kurus sampai dituduh bayar masuk polisi. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaEnam Anggota Polda Kalbar Dipecat Secara Tidak Hormat, Karena Mencoreng Nama Baik Polri
"Sanksi kepada 6 personel berupa pemberhentian tidak hormat karena telah mencoreng nama baik Polri,"
Baca Selengkapnya