Merdeka.com - Warga Letwurun, Kecamatan Babar Timur di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, membantah rumor adanya bencana tanah terbelah sehingga mereka terpaksa mengungsi ke desa tetangga. Kabar tanah terbelah itu ternyata kabar hoax.

"Aktivitas masyarakat tetap berjalan normal dan tidak ada yang mengungsi ke desa tetangga," kata salah satu warga Letwurun, Winston Letlora seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/7).

Sejak akhir pekan lalu, berkembang rumor yang menyebutkan bencana tanah terbelah tanpa sebab yang jelas membuat warga Letwurung mengungsi ke Desa Yatoke yang berjarak sekitar 9 Kilo meter. Winston juga mengaku bingung dengan isu tersebut, karena selama ini tidak ada bencana gempa bumi tektonik dalam skala sedang atau skala besar yang menyebabkan pergeseran lempengan bumi.

Menurut dia, gugusan kepulauan Babar, Kabupaten MBD hingga Kepulauan Yamdena di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Pulau-Pulau Aru memang merupakan jalur gempa tektonik. Gugusan Kepulauan Babar juga mencakup wilayah Pulau Marsela yang di dasar lautnya terdapat sumber kekayaan alam berpotensi berupa gas bumi.

Warga Letwurung lainnya bernama Marlina juga mengakui tidak ada musibah bencana alam yang membuat masyarakat harus meninggalkan kampung halamannya.

"Kalau ada bencana longsor atau tanah terbelah akibat gempa bumi, tentunya kami sudah menghubungi keluarga yang ada di Ambon atau daerah lainnya, termasuk meminta bantuan pemerintah daerah," ujar Marlina.

Sebab jalur komunikasi lewat telepon genggam di Letwurung dan Yatoke sudah agak lancar.