Jusuf Kalla: Saya Bukan Ulama, Tak Pantas Jadi Ketum PBNU
Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa kurang pantas menjadi calon ketua umum PBNU. JK yang juga memiliki jabatan sebagai Mustasyar NU mengaku bukan ulama sehingga kurang pantas memimpin salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
"Kalau NU kan harus ulama, kalo saya kan bukan ulama," ujar JK di kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (1/12).
"Ya kurang pantas lah," katanya sembari tertawa.
Dalam diskusi Halaqah Satu Abad Nahdlatul (NU) yang digelar PKB, JK diajak guyonan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Politikus yang akrab disapa Cak Imin itu menyinggung dukungan kepada JK sebagai calon ketua umum PBNU.
"Pak JK kemarin banyak yang nawarin dijadiin ketua umum PBNU karena beliau adalah Mustasyar, beliau jawab 'loh saya bukan kiai atau bukan ulama'," ujarnya.
Cak Imin bilang, JK bisa menjadi seorang kiai asal mendiri sebuah pesantren.
" Tapi kalau Pak JK bikin pesantren ya insyaallah langsung bisa disebut kiai, kira-kira begitu," kata Cak Imin.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebut Pemilu Sudah Selesai, Jusuf Kalla Ajak Umat Islam Pererat Kembali Persatuan
Jusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaJK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945
Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan
JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaUngkit Bagi-Bagi Bansos, JK Duga Ada Pengkondisian Suara Rakyat untuk Pemilu 2024
Jusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca Selengkapnya