Juru parkir Monas dibakar karena setoran kurang
Merdeka.com - Seorang juru parkir bernama Yusri (40) yang biasa beroperasi di kawasan Monas dibakar. Aksi kekerasan ini terjadi akibat uang setoran yang diberikan korban dirasa kurang oleh pelaku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, kejadian bermula ketika Yusri didatangi seseorang saat sedang berjaga. Pelaku pun meminta jatah parkir dan diberi uang sebesar Rp 50 ribu.
"Ada suatu ketika pada waktu itu ada seseorang datang kepadanya meminta uang parkir, dikasih Rp 50 ribu, dan dia tidak suka sehingga terjadi cekcok mulut," ungkap Rikwanto di Jakarta, Rabu (25/6).
Kesal, pelaku langsung menyiramkan bensin ke tubuh korban yang sudah disiapkan di dalam botol. Tak lama, ia langsung mematik korek api dan melemparkannya ke arah korban yang sedang terkejut.
"Korban waktu terbakar lari ke pos polisi yang di bawah jembatan kereta di Gambir. Setelah itu dipadamkan, namun lukanya sudah mencapai 30-40 persen," tandasnya.
Sebelumnya, seorang juru parkir liar bernama Yusri (40) dibakar di kawasan Monas. Aksi kekerasan ini terjadi Selasa (24/6), sekitar pukul 22.45 WIB. Dari keterangan para saksi, pelaku diduga anggota TNI berpangkat sersan satu berinisial H.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan, telah mendapatkan laporan seorang juru parkir Yusri (40) yang diduga dibakar oleh oknum TNI. Kejadiannya di Silang Timur Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (24/6) malam.
"Jadi saya sudah mendapatkan laporan perihal itu. Tapi secara garis besar itu bukan petugas UP parkir kami," jelasnya saat dihubungi, Rabu (25/6).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaBukan main, total uang yang harus dikeluarkan untuk biaya parkirnya mencapai puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaRiski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Atas perbuatannya, ketiga pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka
Baca SelengkapnyaKorban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.
Baca SelengkapnyaUang Rp150 juta yang diminta dari korban ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca Selengkapnya