Jurnalis Sulut kecam pemukulan wartawan di Makassar
Merdeka.com - Aksi pemukulan anggota polisi terhadap beberapa wartawan yang melakukan peliputan demo mahasiswa Makassar menolak kenaikan harga BBM Kamis (13/11) kemarin, mendapat protes keras dari para jurnalis di daerah Sulawesi Utara.
Puluhan insan pers dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Sulawesi Utara (Sulut) melakukan demonstrasi damai di Kompleks Zero Point Pusat Kota Manado, Jumat (14/11) siang.
Dalam orasinya, mereka mengecam tindakan anggota kepolisian yang melakukan pemukulan wartawan yang sementara bertugas.
"Aparat kepolisian seharusnya melindungi wartawan sebab kerja wartawan dilindungi undang-undang sesuai UU tentang Pers nomor 40 tahun 1999," tegas Muhamad Irzal, salah seorang orator.
Demonstrasi damai tersebut menuai simpati dari masyarakat yang melewati kompleks titik nol ini. Mereka pun menyatakan keprihatinan terhadap aksi-aksi kekerasan yang terus menimpa jurnalis saat bertugas mencari informasi.
"Tentu saja kami sangat prihatin dan menyayangkan tindakan anggota kepolisian terhadap wartawan. Ini terlalu over acting," ucap Jamal Hamadi, warga Pineleng.
Beberapa saat berorasi di Zero Point, puluhan jurnalis tersebut mendatangi Mapolda Sulut dengan menggunakan kendaraan roda dua. Di tempat ini, mereka menyerahkan pernyataan sikap yang diterima salah seorang petinggi Polda Sulut.
Di antara 8 poin pernyataan sikap, Jurnalis Sulut mengutuk dan mengecam aksi anggota polisi atas tindakan brutal yang menimpa rekan mereka di Makassar yang dianiaya saat bertugas.
Sebelumnya diberitakan, sesaat setelah Wakil Kapolrestabes Makassar AKBP Totok Lisdiarto terkena terjangan panah saat menghalau pendemo, anggota kepolisian kemudian menyerang masuk ke kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) di Gedung Phinisi, Jalan AP Pettarani.
Tak hanya menangkap mahasiswa, secara membabi buta, polisi juga memukul wartawan yang sedang meliput. Keempat wartawan korban pemukulan aparat masing-masing bernama Waldy (Metro TV), Ikrar (Celebes TV), Iqbal (Koran Tempo), dan Aco (TV One).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keseruan Prajurit TNI di Semarang Ikut Lomba 17-an, Ingin Lebih Dekat dengan Warga
Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKampanye Sambil Hujan-hujanan di Manado, Ganjar Yakin Menang Pilpres 1 Putaran
Ganjar menekankan pentingnya persatuan rakyat dan antar calon pemimpin.
Baca SelengkapnyaBawaslu RI Turun Tangan Usut Dugaan Kampanye dalam Gereja di Makassar
Video dugaan kampanye dalam gereja di Sulawesi Selatan tersebar di media sosial (medsos). Kasus itu menjadi perhatian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aktivis Mahasiswa Mengecam Kampanye Hitam dan Provokasi
Mereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru
Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaMomen Antusias Masyarakat Sambut Ganjar Menginap di Rumah Warga Boyolali
Meski hujan, ratusan warga desa yang terdiri dari berbagai kalangan masih tampak antusias dan semringah menyambut Ganjar pada Jumat (29/12) malam.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Puan Maharani Didesak Segera Sahkan RUU Masyarakat Adat
RUU Masyarakat Adat dinilai janji Jokowi 10 tahun lalu
Baca SelengkapnyaDalang Kerusuhan Pemakaman Lukas Enembe Ditangkap, Tersangka Ternyata Warga Jakarta
Bareskrim Polri menangkap seorang laki-laki inisial AB (30) diduga menjadi dalang kerusuhan pemakaman Lukas Enembe.
Baca Selengkapnya