Merdeka.com - Akibat banjir besar yang terjadi di Jakarta, pasokan ayam dari Solo ke Ibu Kota terpaksa dihentikan. Ribuan ayam yang seharusnya dikirim untuk mencukupi kebutuhan warga Jakarta, menumpuk di pasar ayam Semanggi dan di beberapa lokasi peternak di Solo, Jawa Tengah.

Kondisi tersebut membuat puluhan pemasok ayam ke Jakarta mengalami kerugian besar, bahkan beberapa peternak mengaku terancam bangkrut.

"Sudah tiga hari saya tidak bisa mengirim ayam ke Jakarta. Jika pengiriman ayam masih terhenti tiga hingga empat hari ke depan, kami pasti bangkrut" kata Murniati, salah satu pedagang di Pasar Semanggi, Solo, Selasa (22/1).

Murniati mengaku, saat kondisi normal, setiap harinya dia mengirim ribuan ekor ayam ke Jakarta. Namun dalam kondisi seperti ini, dirinya harus mengeluarkan biaya perawatan dan pakan yang tidak sedikit.

Ayam-ayam tersebut didapatkan dari peternak, kemudian dilakukan penyortiran dan selanjutnya dikirim ke Jakarta.

Karena jalanan di Jakarta yang terkepung banjir, permintaan dari pedagang di Jakarta juga tidak ada. Karena sebagian besar pasar-pasar di Jakarta belum beroperasi lagi secara normal.

"Setiap harinya saya harus mengeluarkan upah untuk perawatan Rp 100 ribu per hari. Belum lagi untuk pembelian pakannya, sehari bisa sampai Rp 200 ribu," tambahnya.

Murniati dan pedagang lain mengaku telah berupaya menjual sebagian ayam ke daerah-daerah lain, yang juga mengandalkan pasokan ayam dari Solo. Namun tetap saja masih banyak ayam yang menumpuk di Pasar Semanggi, dan harus diberi pakan.

"Belum tahu sampai kapan kami bisa menyetor ayam ke Jakarta. Kami sudah rugi banyak. Setahu kami jalan-jalan di Jakarta masih banjir, para pedagang ayam juga belum mulai berdagang. Kami takut akan bangkrut, jika Jakarta masih terus banjir," terangnya.