Jumlah pengungsi akibat longsor di Banjarnegara terus bertambah
Merdeka.com - Longsor yang terjadi di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara sejak Jumat (25/3), masih terus terjadi. Kondisi tersebut mengakibatkan jumlah pengungsi bertambah dan rumah yang rusak juga ikut bertambah, meski demikian tidak dilaporkan adanya korban jiwa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio mengemukakan, hingga saat ini, relawan dari berbagai elemen masyarakat dan pemerintah masih terus membersihkan lokasi hingga pendampingan pengungsi.
"Saat ini tercatat 12 rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang dan puluhan lainnya terancam. Sedangkan jumlah pengungsi saat ini sebanyak 281 jiwa yang tersebar di 24 titik lokasi warga serta TK Harapan Kita dan SD 2 Clapar," katanya, Sabtu (26/3).
Dirinya juga mengungkapkan, pergerakan tanah masih terus terjadi dikisaran satu hingga satu setengah meter yang berakibat pada putusnya jalan utama evakuasi.
"Akibatnya, akses masuk ke permukiman terhambat," jelasnya.
Koordinator Posko AJU Desa Clapar Andri Sulistyo mengatakan, persediaan logistik di BPBD Banjarnegara dapat memenuhi kebutuhan hingga satu pekan ke depan.
"Bantuan berupa bahan pokok, terpal dan selimut sudah dibagikan sedangkan kondisi cuaca hujan masih terjadi sejak pagi hingga sore," katanya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Teguh Rahayu menyampaikan, kondisi tanah di sekitar lokasi cenderung labil. Sehingga memungkinkan terjadinya gerakan tanah.
"Komposisi tanah yang cenderung gembur dan berada di dataran yang agak tinggi memungkinkan terjadinya pergerakan tanah," jelasnya.
Dia mengemukakan, analisa sementara saat longsor pertama terjadi karena gerakan tanah di Desa Clapar, dan didukung intensitas hujan yang tinggi. "Kemungkinan, jika terus terjadi hujan akan terus terjadi gerakan tanah juga," ujarnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaKorban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian
Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca Selengkapnya16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia
Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir dan Longsor Landa Tujuh Kecamatan di Trenggalek, Rumah Warga dan Masjid Alami Kerusakan
Masyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya21.000 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan, Kerugian Capai Rp157 Miliar
Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Banjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaCurah Hujan Tinggi, BNPB Minta Masyarakat Waspadi Potensi Banjir dan Tanah Longsong
BNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaTerjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam
Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaSejumlah Daerah di Jateng Dilanda Bencana Longsor dan Tanah Bergerak, Telan Korban hingga Warga Harus Relokasi Rumah
Bencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca Selengkapnya