Merdeka.com - Pebulutangkis Indonesia Tontowi Ahmad diarak keliling kota tempatnya menempa ilmu, yakni Purwokerto, Jawa Tengah usai menjuarai turnamen bulu tangkis dunia 2013 di Guangzhou China beberapa waktu lalu. Bagi Tontowi, arak-arakkan itu jelas menyisakan kenangan.

Sepanjang perjalanan menyusuri rute arak-arakan di Purwokerto, atlet kelahiran tahun 1987 ini mengaku seperti nostalgia di masa kanak-kanaknya. Tontowi mengaku seringkali bepergian ke Purwokerto untuk latihan bulu tangkis atau sekadar berjalan-jalan bersama sang ayah.

"Tadi saya melewati gedung bekas klub bulu tangkis saya sewaktu anak-anak, tetapi saya lupa nama daerahnya. Kayaknya sekarang sudah jadi gudang," ujar Tontowi, Selasa (27/8).

Namun, Tontowi mengaku masih mengingat betul lokasi gedung tempatnya berlatih di Artika Raya Purwokerto, itu. Dia pun berharap dengan diselenggarakannya acara seperti ini bisa memacu atlet-atlet muda di Banyumas lebih berprestasi.

"Saya berharap tumbuh bibit-bibit muda di Banyumas yang bisa mengharumkan nama bangsa di dunia internasional," terangnya.

Sepanjang perjalanan arak-arakan, banyak anak-anak dan remaja antusias menyambut rombongan yang melintasi jalan protokol di Kota Purwokerto. Bahkan, mereka mengabadikan gambar foto atlet kesayangannya itu.

Setelah keliling kota, rombongan kemudian menuju kediaman orang tua Tontowi Ahmad di Sumpiuh, lalu perjalanan dilanjutkan ke Jakarta. Sebelum di Purwokerto, rombongan juga sempat melakukan arak-arakan di Kota Pemalang, kota kelahiran Hendra Setiawan.