Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jual Abon daging berbelatung, Toko Soekiran nyaris dibakar massa

Jual Abon daging berbelatung, Toko Soekiran nyaris dibakar massa ilustrasi abon. ©google

Merdeka.com - Terungkapnya kasus Abon Soekiran khas Kupang membuat warga geram. Bahkan masyarakat sekitarnya marah dan mengancam akan membakar lokasi usaha tersebut setelah polisi mengungkap abon khas Kupang yang diproduksi toko Soekiran menggunakan bahan dasar daging busuk yang sudah berulat atau belatung.

Informasi yang dihimpun, Wali Kota Kupang Jonas Salean yang biasa membeli abon ikan yang diproduksi Soekiran, terpaksa membuangnya setelah ketahuan bahwa usaha tersebut menggunakan bahan dasar daging yang sudah membusuk dan berulat.

Sementara itu pihak Kepolisian Resor Kupang Kota masih menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali terkait bahan dasar daging yang digunakan Soekiran dalam mengolah produk bahan makanan khas Nusa Tenggara Timur.

"Kami masih menunggu hasil uji Labfor dari Bali, sehingga belum bisa memproses secara hukum Soekiran sebagai pengelola usaha makanan khas NTT itu," kata Kapolres Kupang Kota AKBP Musni Arifin seperti dikutip dari Antara, Senin (4/6).

Usaha pengolahan bahan makanan khas NTT yang diproduksi Soekiran di wilayah Sikumana Kupang itu, ketahuan menggunakan bahan dasar dari daging yang berulat, sehingga membuat masyarakat sekitarnya marah dan mengancam akan membakar lokasi usaha tersebut.

Kapolres Kupang Kota mengatakan sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mendukung bukti-bukti yang ditemukan di lapangan, seperti daging yang sudah berulat, dan lain-lain.

Dia menambahkan pemilik usaha tersebut sudah diamankan, dan toko yang digunakan untuk menjual hasil olahan bahan makanan khas NTT itu juga sudah ditutup.

Meskipun demikian, pihaknya masih tetap menunggu hasil uji forensik dari Polda Bali, untuk melakukan pembuktian secara ilmiah terkait dengan usaha yang dilakukan oleh Soekiran itu.

"Pembuktian ilmiah melalui hasil uji forensik tersebut untuk mengetahui apakah bahan dasar yang digunakan itu berasal dari sisa limbah seperti fakta yang terlihat di lapangan atau tidak," katanya.

Pada Jumat (17/4), warga setempat bersama petugas kepolisian menggerebek lokasi usaha pengolahan bahan makanan khas NTT itu, karena tidak lagi menahan bau busuk. Bau busuk itu ternyata bersumber dari daging olahan yang siap dikemas untuk dipasarkan.

Pabrik pengolahan makanan khas NTT seperti emping jagung, abon ikan, dendeng serta se'i yang bersumber dari daging sapi ini, sudah beroperasi sejak tahun 2005.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Ibu di Banyuwangi Jual Ayam Ingkung tanpa Penyedap Rasa, Awalnya Iseng Kini Omzetnya Jutaan Rupiah per Hari
Ibu di Banyuwangi Jual Ayam Ingkung tanpa Penyedap Rasa, Awalnya Iseng Kini Omzetnya Jutaan Rupiah per Hari

Menariknya, pembeli menikmati sajian ayam ingkung di teras rumah layaknya makan di kediamannya sendiri

Baca Selengkapnya
Jual Ikan Cupang Sering Diremehkan, Berkat Kerja Keras Pria Ini Jadi Anggota Polri dan Kawal RI 42
Jual Ikan Cupang Sering Diremehkan, Berkat Kerja Keras Pria Ini Jadi Anggota Polri dan Kawal RI 42

Sering mendapat cemoohan, penjual ikan cupang ini akhirnya berhasil menjadi anggota polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Ikan Salmon hingga Tuna Asap Dijual di Pinggir Jalan Tuban, Cocok untuk Oleh-Oleh Lebaran
Potret Ikan Salmon hingga Tuna Asap Dijual di Pinggir Jalan Tuban, Cocok untuk Oleh-Oleh Lebaran

Menjelang Idulfitri, pedagang ikan asap Tuban bisa mengantongi omzet penjualan lebih dari Rp20 juta per hari.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok

Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis

Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.

Baca Selengkapnya
Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam
Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.

Baca Selengkapnya
Borong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian
Borong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian

Makanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.

Baca Selengkapnya
Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Penjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Baca Selengkapnya