Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi terima surat Habibie tapi hukuman mati kewenangan Jaksa Agung

Jokowi terima surat Habibie tapi hukuman mati kewenangan Jaksa Agung Surat Habibie. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Eksekusi mati terhadap terpidana mati telah dilakukan terhadap empat orang dari 14 terpidana yang masuk daftar gelombang tiga. Sisanya 10 terpidana mati diputuskan untuk ditangguhkan.

Salah satu terpidana yang tak jadi dieksekusi merupakan warga negara Pakistan, Zulfikar Ali. Presiden ketiga RI BJ Habibie sempat mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo untuk meninjau eksekusi mati bagi Zulfikar Ali.

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengakui surat dari Habibie menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk menangguhkan eksekusi mati bagi Zulfikar dan sembilan terpidana mati lainnya. Meski begitu, dia menyatakan segala masukan dari pelbagai pihak didengar oleh pemerintah sehingga tak hanya dari Surat Habibie semata.

Pemerintah juga mempertimbangkan surat dari Komnas Perempuan yang meminta eksekusi mati terhadap Merry Utami untuk ditinjau. Merry Utami merupakan salah satu terpidana yang eksekusi matinya ditangguhkan.

"Tentunya berbagai masukan yang diberikan Pak Habibie, Komnas Perempuan dan berbagai masukan menjadi catatan pertimbangan oleh pemerintah," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (29/7).

Dia menambahkan surat dari BJ Habibie tersebut telah diketahui oleh Presiden Joko Widodo. Namun, keputusan penangguhan terhadap 10 terpidana mati tersebut menjadi kewenangan sepenuhnya dari Jaksa Agung.

Apakah surat Habibie dan permintaan Komnas Perempuan tersebut menjadi pertimbangan untuk melakukan penangguhan eksekusi mati bagi 10 terpidana yang masuk gelombang eksekusi ketiga.

"Beliau (Jokowi) sudah mengetahui hal tersebut tetapi kewenangan ini ada di Jaksa Agung," katanya.

"Dalam hal ini Jaksa Agung yang memiliki pertimbangan kewenangan untuk itu. Tadi saya sudah berkomunikasi secara langsung dengan Kejaksaan Agung kenapa 4 orang ini (dieksekusi). Dan ini menjadi tanggung jawab dan hal yang bisa dijelaskan oleh Jaksa Agung," sambung Pram.

Berikut surat BJ Habibie pada Jokowi seperti:

BJ Habibie

Kepada Yth

Bapak Joko Widodo

Presiden Republik Indonesia

di Jakarta

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kepada Bapak Joko Widodo dalam menunaikan tugas dan amanah bangsa Indonesia.

Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Bapak Presiden yang Terhormat,

Saya memahami bahwa dalam beberapa hari lagi, eksekusi beberapa tahanan yang telah divonis hukuman mati akan dilaksanakan.

Dari laporan para advokat dan lembaga swadaya masyarakat yang telah mempelajari kasus-kasus hukuman mati tersebut, warga negara Pakistan Zulfikar Ali ternyata tidak bersalah.

Saya menghimbau kepada Bapak Presiden untuk meninjau/mempertimbangkan kembali keputusan eksekusi tersebut di atas.

Pada kesempatan ini saya pula ingin menyarankan kepada Bapak Presiden untuk mempertimbangkan kembali penetapan kebijakan moratorium pada hukuman mati.

Lebih dari 140 negara di dunia sudah menetapkan kebijakan moratorium dan/atau menghapuskan hukuman mati. Saya memahami betul tantangan penyalahgunaan narkoba di negara kita.

Apakah hukuman mati akan mengurangi peredaran dan penggunaan ilegal narkoba?

Ternyata sangat mungkin memerangi narkoba tanpa penetapan hukuman mati, seperti yang telah dilakukan oleh Swedia dan beberapa negara lainnya.

Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak Presiden, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam hormat,

Bacharuddin Jusuf Habibie

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Bahas Pilpres Saat Bertemu Ketum Parpol Pengusung Prabowo-Gibran

Jokowi Akui Bahas Pilpres Saat Bertemu Ketum Parpol Pengusung Prabowo-Gibran

Jokowi secara bergantian sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, Airlangga dan Zulkifli Hasan

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Zulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung

Zulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung

lkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Zulkifli Hasan Makan Bareng, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai

Jokowi dan Zulkifli Hasan Makan Bareng, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai

Jokowi Makan Bareng Zulhas, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Terbitkan Keppres Ubah Nomenklatur Libur Isa Almasih jadi Yesus Kristus

Presiden Jokowi Terbitkan Keppres Ubah Nomenklatur Libur Isa Almasih jadi Yesus Kristus

Pada huruf a dokumen itu disebutkan tiga pertimbangan yang melatarbelakangi keputusan tersebut

Baca Selengkapnya
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Penyebab Banjir Besar di Demak: Hujan Sangat Ekstrem Bikin Tanggul Jebol

Jokowi Ungkap Penyebab Banjir Besar di Demak: Hujan Sangat Ekstrem Bikin Tanggul Jebol

Menurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Ungkap Alasan Tak Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Ungkap Alasan Tak Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres 2024

Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mengungkap alasan lembaganya tak menghadirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang lanjutan PHPU.

Baca Selengkapnya