Jokowi klarifikasi langsung rekam jejak Budi Gunawan ke Polri
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo ternyata sudah mengetahui kabar Calon Kapolri Komjen Polisi Budi Gunawan yang memiliki rekening gendut. Sebelum menunjuknya menjadi Calon Kapolri tunggal, Jokowi rupanya sudah menelusuri rekam jejak Budi Gunawan dari media dan data kepolisian langsung.
"Tentunya Presiden juga membaca laporan media tentang itu. Itu sudah ada sejak Tahun 2008, 2010 dan seterusnya," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, di Surabaya, Minggu (11/1).
Namun, kata Andi, Presiden justru bertanya mengapa jika memang terlibat rekening gendut tidak segera diusut oleh penegak hukum saat itu. Apalagi nama Budi Gunawan pernah masuk jajaran calon Kapolri bersama Sutarman saat menggantikan Timur Pradopo yang mau lengser.
"Pertanyaannya? Kalau seandainya ada A, B, C di kepolisian atau lembaga institusi lain yang terindikasi memiliki masalah tentang aliran-aliran finansialnya kenapa dari 2008, 2010, dari lima tahun lalu tidak ada tindakan hukum apa-apa. Kenapa kasus ini dibiarkan saja seolah-seolah kasus itu melekat terus di kepala publik tanpa ada tindakan tegas dari tindakan hukum," ujarnya.
Presiden Jokowi yang tak percaya itu langsung melakukan klarifikasi ke institusi polri. Dan ternyata, kata Andi, Presiden Jokowi tetap menunjuk Budi Gunawan, dengan kata lain isu 'polisi berekening gendut' tidak terbukti.
"Presiden tentunya melakukan klarifikasi ke institusi polri tentang ini. Saya yakin klarifikasinya positif sehingga presiden mengusulkan Pak Budi Gunawan," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaMerespons itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua yang ilegal dicek sesuai aturan hukum.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."
Baca Selengkapnya